25.5 C
Bogor
Friday, April 26, 2024

Buy now

spot_img

Achmad Fathoni Tinjau Langsung Lokasi Bendungan

Tanjungsari | Jurnal Bogor

Setelah kedatangan Ketua GP3A dari Tanjungsari beberapa waktu lalu, anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni, langsung meninjau kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh petani, Selasa (28/02/23).

“Kemarin saya meninjau langsung lokasi bendungan Cibeet yang mengaliri air langsung ke irigasi Cikompeni,” ujar Fathoni kepada Jurnal Bogor, Rabu (01/03/23).

Saat kunjungan kemarin, lanjut Aleg PKS tersebut, dirinya juga turut didampingi oleh UPT Pengairan dan mengingatkan agar pihak dinas yang seharusnya lebih peka terhadap kondisi air dan bendungan yang mengalir ke sawah-sawah petani.

“Harusnya dinas yang lebih cepat tanggap, karena merekalah yang setiap hari melihat kondisi bendungan tersebut. Hingga bisa disampaikan apa saja yang menjadi kebutuhan agar air itu terjaga dan bisa mengalir ke sawah-sawah petani,” tuturnya.

Masih menurut Fathoni, yang harus diperbaiki dalam bendungan tersebut adalah peninggiannya. Dan saat ini sedang dalam normalisasi dengan alat berat hasil pinjaman dari DPUPR kemarin.

“Alat berat sedang bekerja untuk melakukan normalisasi, karena pendangkalan akibat endapan lumpur. Dan yang saya kunjungi kemarin adalah bagian hulu dari bendungan,” imbuhnya.

Sementara Ketua GP3A Sarip Hidayat, mengucapkan banyak terimakasih kepada Achmad Fathoni yang mana berkat dia yang langsung menyambungkan ke Kadis DPUPR hingga bisa dipinjamkan alat berat untuk melakukan normalisasi aliran air dihulu.

“Saya sangat apresiasi, karena hanya pak Fathoni yang merespons keluhan kami dan mau turun langsung ke lokasi untuk melihat apa yang menjadi keluhan kami,” cetus Sarip.

Selain itu, sambung Sarip, petani merasa diringankan karena alat berat yang sebelumnya harus menyewa ke DPUPR, tapi berkat campur tangan Fathoni akhirnya dipinjam secara gratis, walaupun untuk biaya lain-lainnya tetap ditanggung GP3A.

“Yang saya herankan, yang kami benahi ini adalah waduk aliran air yang notabene milik Pemda. Tapi harus petani yang membenahi itupun tanpa adanya bantuan dana dari Pemda. Padahal, setiap hari orang Pemda itu pantau lokasi dan berfoto untuk laporan, tapi malah petani yang membenahi, aneh” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles