Cileungsi | Jurnal Bogor
Kerap menjadi langganan banjir menahun, warga di Perumahan di Desa Situsari, Cileungsi, Kabupaten Bogor, meminta pemerintah untuk sesegera mungkin mengatasi persoalan banjir yang dialaminya. Hal tersebut disampaikan Ketua RT.16 RW 07 Perumahan Pesona Situsari Sejahtera (PS3) Ujang. Dia menyampaikan banjir di wilayannya sudah menjadi sebuah langganan yang tak kunjung ada penyelesaiannya.
“Saya sudah 3 tahun tinggal di perumahan ini, dan banjir disini menjadi banjir menahun yang dirasakan oleh masyarakat, warga perumahan khusunya,” ucap Ujang kepada Jurnal Bogor, Rabu (15/02/23).
Dirinya meminta kepada pemerintah untuk mendorong developer agar membuat saluran drainase dan penampungan air yang lebih besar yang menjadi salah satu masalah inti terjadinya banjir. Mengingat, banjir menahun tidak hanya dirasakan oleh warga Perumahan PS3, tapi juga dirasakan oleh 6 perumahan lain yang berdekatan dengan letak perumahannya.
“Penyelesaian banjir tak hanya diperumahan ini, melainkan harus diselesaikan dari hulu ke hilir, dimana perumahan tetangga juga mengalami hal yang sama. Jadi, disini pemerintah harus cermat, agar air ini mengalir kealiran yang memang sudah seharusnya. Sehingga tak lagi menggenangi kediaman warga,” paparnya.
Dia berharap, dengan hadirnya pemerintah dalam persoalan ini bisa sesegera mungkin menyelesaikan persoalan banjir diperumahannya, ” Saya sih berharap bisa segera selesai dengan turunnya aparatur pemerintah ke lapangan,” harapnya.
Sementara, Kepala Desa Situsari Dahlan mengatakan, banjir langganan memang sudah terjadi sejak dirinya belum menjadi Kepala Desa, dan yang mengalami banjir bukan saja satu perumahan melainkan 7 perumahan yang ada di Desa Situsari dan Desa Cipeucang. Mengingat, letak perumahan didua desa tersebut memang berdampingan, hanya saja perumahan lebih banyak di wilayah Desa Situsari.
“Saya apresiasi dengan kedatangan pihak Dinas Perumahan Kabupaten Bogor, Camat dan pak Dewan Achmad Fathoni. Mengingat, persoalan banjir ini tak bisa hanya diselesaikan oleh Kepala Desa, apalagi sebagian besar perumahan belum menyerahkan fasos fasumnya ke Pemda sehingga masih kewenangan pihak perumahan tersebut,” beber Dahlan.
“Berharap, dengan dilakukannya kesepakatan di Kantor Kecamatan Cileungsi tadi, dan dengan turunnya pihak pemerintah ke lapangan, semoga apa yang diharapkan warga Desa Situsari bisa segera terealisasi,” papar Dahlan.
Banjir memang sebentar, sambung Dahlan, dan banjir terparah terjadi pada bulan November 2022 kemarin, tapi yang namanya air banyak dampaknya, dari barang-barang yang rusak dan penyakit pasca banjir. Jika dibiarkan berlarut, bukan tidak mungkin akan semakin parah dan justeru bisa menimbulkan korban jiwa.
“Kita sama-sama mencari solusi, sejatinya warga yang tinggal diperumahan berharap nyaman tanpa banjir, itukan yang dijual oleh developer. Dan saat ini terjadi kejadian banjir yang membuat mereka tidak nyaman, saya berharap sesegera mungkin untuk menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya.
Hadir dalam agenda Inspeksi tersebut Kabid Perumahan DPKPP Kabupaten Bogor Dede Armansyah berserta jajaran, DPRD Komisi 3 Achmad fathoni, Camat Cileungsi Adhi Nugraha, Kepala Desa Situsari Dahlan, tokoh masyarakat, Ketua RT dan Ketua RW di perumahan yang berdampak.
** Nay Nur’ain