Gunung Putri |Jurnal Bogor
Pemerintah Desa Gunung Putri membina Rombongan Jamaah Liar (Rojali) yang sempat viral akibat ulahnya menghentikan truk yang sedang melaju kencang di exit tol Gunung Putri, hingga mengakibatkan satu orang dari remaja yang melakukan penyetopan truk tersebut tewas terlindas. Hal tersebut dilakukan oleh para remaja hanya sekedar untuk membuat konten agar menjadi viral.
Guna meminimalisir penyimpangan remaja tersebut, Pemdes Gunung Putri mengubah arti nama Rojali menjadi Remaja Peduli Lingkungan (Rojali). Kepala Desa Gunung Putri Daman Huri menuturkan, kepanjangan kata tersebut digagas langsung oleh Kapolsek Gunung Putri Kompol Bayu Tri Nugraha Hidayat. Dengan tujuan untuk memberi pemahaman, karena apa yang mereka lakukan bukan hanya membahayakan diri sendiri tapi juga menyusahkan orang lain.
“Program ini akan berkelanjutan, sehingga anak-anak ini bisa beradaptasi dengan lingkungan dan bisa berprilaku baik. Pemerintah Desa Gunung Putri sangat mengapresiasi atas gagasan dan pelaksanaan kegiatan ini, yang dikomandoi oleh Kapolsek Gunung Putri Kompol Bayu serta Danramil Gunung Putri Kapten Rocky,“ ujar A Heri sapaan akrabnya.
“Pemdes akan terus berusaha semaksimal mungkin memberikan program-program terbaik terhadap anak-anak jalanan seperti ini, agar mereka kembali kepada jalan yang benar dan kembali kepada masyarakat. Dengan perhatian yang diberikan kepada mereka, kami berharap mereka mendapatkan sesuatu hal yang baru, untuk menyongsong hidup baru, “ sambungnya kepada Jurnal Bogor, Kamis ( 02/02/23).
Untuk program-program yang sudah direncanakan, sambung A Heri, ialah membersihkan sungai, dan yang kedua adalah bersih-bersih rumah ibadah. Selain itu, anak-anak ini juga sedang diusahakan untuk masuk sekolah Pendidikan Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM), dimana menurut ketua PKBM, pendaftaran dibuka Agustus 2023 mendatang, dan untuk mengisi waktu sampai menunggu bulan tersebut akan membuat program lain untuk mereka.
“Untuk mengisi waktu tersebut anak-anak ini akan diberi pelatihan budidaya tanaman Maggot, mudah-mudahan dengan diajarkan budidaya Maggot, bisa menambah ilmu pengetahuan mereka. Nantinya, kami akan mempersiapkan rumah Maggot khusus yang akan diberi nama Rumah Maggot Rojali, “ ungkapnya.
Lebih lanjut A Heri menjelaskan, tim perpustakaan digital desa pun telah membuat rencana untuk menarik mereka bergabung ke perpustakaan. Sehingga, mereka akan diedukasi lewat buku- buku digital yang ada di Desa Gunung putri, mudah- mudahan ikhtiar ini akan berjalan terus. Selain ilmu pengetahuan, juga akan memberikan siraman rohaninya kepada mereka.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Ketua Samaduha (satu masjid dua hafiz), untuk merangkul mereka masuk kedalam didikan menjadi santri – santri Samaduha. Semoga kedepannya anak – anak ini bisa baik, bisa diterima dimasyarakat, dan mampu mengaplikasikan kemampuan dirinya di bidang yang mereka senangi,” paparnya
“ Agar semua program tersebut berjalan lancar, didalam 1 bulan ini kita akan awasi langsung oleh Binmas, Babinsa, Kapolsek, Danramil dan Kepala Desa Gunung Putri. Mudah – mudahan satu bulan ini menemukan potensi – potensi yang ada didalam diri mereka masing masing, sehingga kami dapat mengarahkan unutk program – program yang sesuai dengan bakat atau kemampuannya, “ pungkas A Heri.
** Nay Nur’ain