Home Potret Desa Warga Sukajaya Ingin Segera Tempati Huntap

Warga Sukajaya Ingin Segera Tempati Huntap

Sukajaya | Jurnal Bogor 

Sebanyak 50 unit bangunan hunian tetap (huntap) di Desa Pasir Madang, Sukajaya, Kabupaten Bogor sudah selesai dalam tahap pembangunan. Kendati masih menjadi harapan masyarakat yang saat ini masih tinggal di hunian sementara (huntara).

Pasalnya, Huntap yang sebagian telah  rampung itu masih dalam keadaan tidak teraliri listrik dan air.

Korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di wilayah tersebut, mau tidak mau menempati huntara dengan segala keterbatasan.

Huntara yang dibangun berkerangka baja ringan dengan berdinding GRC itu dikatakan penghuni Mumun (70), dalam satu ruangan menjadi berbagai aktivitas.

Baik tempat tidur, tempat belajar anak, menyimpan lemari, tempat menonton televisi, sekaligus dapur. Kini sudah tiga tahun, dirinya bersama keluarga sudah tidak sabar menepati hunian yang layak. 

“Harapan kita ingin cepat pindah ketempat yang lebih layak. Karena tinggal di huntara ini kita menempati dengan tidak ada pilihan lain,” katanya.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Cileuksa, Ujang Ruhyadi, bahwa dalam kurun waktu tiga tahun ini, pembangunan huntap itu pun sangat menjadi dambaan bagi para korban yang rumahnya mengalami kerusakan akibat peristiwa waktu itu.

“Harapan kami sesuai dengan yang dijanjikan pemangku kebijakan itu akhir 2023 bisa selesai semua,” katanya.

Di sisi lain, Pria yang akrab disapa Apih Ujang itu berharap tak hanya soal huntap saja yang menjadi atensi pemerintah, akan tetapi pemerintah daerah Kabupaten Bogor mendorong juga percepatan pemulihan ekonomi di Desa Cileuksa.

Pasalnya, ladang-ladang mereka sebagai sumber mata pencaharian rusak akibat bencana. sejak bencana terjadi hingga saat ini, warga yang terdampak seperti memulai kembali semuanya dari nol.

“Kondisinya mereka bertahan hidup di pemulihan kebencanaan memanfaatkan lahan-lahan yang memang sisa dari keporak-porandaan, Sektor pertanian, contoh dia itu dulu punya lahan ada beberapa petak, setelah bencana per lahan-lahan lahannya dibentuk kembali, setelah panen kedua baru ada perluasan,” katanya.

Untuk meringankan beban masyarakat, menurutnya pemerintah bisa memberikan solusi untuk mengatasinya baik dari sektor pertanian, peternakan, hingga wisata.

“Kalau dari dinas harus turun langsung, ke daerah-daerah yang dianggap masih lemah, karena pasca bencana pemerintahan desa dan dinas terkait fokus untuk huntap tempat tinggal warga, tapi disisi lain perlu dilirik juga bukan hanya tempat tinggal, tapi kita perlu memikirkan juga tentang kehidupan warga itu,” tukasnya.

** Andres

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version