Home News Buka Tutup Aktivitas Galian di Bantar Kuning Dipertanyakan

Buka Tutup Aktivitas Galian di Bantar Kuning Dipertanyakan

Cariu | Jurnal Bogor
Sempat ditutup dan disegel oleh Satpol PP Kabupaten Bogor, penambang galian tanah di Desa Bantarkuning, Cariu, Kabupaten Bogor, kembali beroperasi. Anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni meminta Muspika Cariu menutup galian tersebut dengan permanen. Menurutnya, dirinya sudah berkoordinasi dengan UPTD ESDM Provinsi Jawa Barat, bahwa tambang galian tanah di Desa Bantarkuning tidak memiliki izin.

Achmad Fathoni

“Saya sudah dapat kepastian dari Kepala UPTD ESDM Provinsi Jawa Barat, Iman Budiman, yang mengatakan operasional penambangan di Desa Bantarkuning, Cariu tidak berizin,” jelas Fathoni biasa disapa kepada Jurnal Bogor, Senin (23/01/23).

Selanjutnya, ia juga meminta kepada para aparat setempat, seperti Kanit Pol PP Kecamatan Cariu dan Kepala Desa Bantarkuning agar bisa menindak tegas adanya galian tanah tersebut yang tidak memiliki izin.

“Jadi aparat terkait seperti, Kades, Camat, dan yang paling berwenang Satpol PP, yang harus bertindak tegas untuk menutupnya galian itu secara permanen, ” jelasnya.

Dengan adanya kejadian seperti ini, dirinya berharap kepada pengusaha tambang galian, agar mematuhi peraturan yang sudah ada sesuai dengan peruntukannya.

“Harapan saya, semua pengusaha yang berdiri dibidang pertambangan, harus patuh pada aturan. Sehingga warga dan alam kita bias terlindungi, saya rasa beliau sangat paham tentang aturan. Kalau tidak berizin, artinya harus ditutup secara permanen,” harapnya.
Sementara, warga sekitar Anwar (38) membenarkan sudah ada aktivitas lagi pada lokasi galian tersebut, dimana dirinya merasa khawatir jika akan terjadi hal seperti sebelumnya.

“Kejadian sebelumnya kan ada yang jatuh beberapa kendaraan bermotor, saya khawatir hal tersebut akan terulang yang akhirnya makan korban jiwa. Apa harus nunggu ada yang terlindas oleh mobil truck dulu baru pemerintah berani nutup secara permanen,” keluh Anwar.
Waktu galian tersebut ditutup, sambung Anwar, dirinya merasa lega dan tenang. Pasalnya, pria yang beraktivitas sehari-hari sebagai petani tersebut rutin setiap pagi mengantarkan anaknya kesekolah.

“Heran tapi emang nyatanya dibuka lagi, padahal waktu ditutup Satpol PP dan polisi datangnya segerombolan, kok sekarang bisa dibuka lagi. Memangnya kalo ditutup ada batas waktunya,? ” tanyanya heran.

Sampai diturunkannya berita ini belum ada tanggapan dari pemerintah setempat terkait adanya pembukaan kembali tambang galian di Desa Bantarkuning.

** Nay Nur’ain

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version