Bogor | Jurnal Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengajak semua pihak untuk menerapkan semangat dan strategi ‘total football’ di Kota Bogor dalam mengamankan target-target yang sudah ditetapkan pemerintah pusat, salah satunya penanganan stunting.
“Kita tidak mungkin menjadi pemenang di tahun 2045 Indonesia Emas dan tiga besar ekonomi dunia, jika urusan stunting belum bisa dibereskan,” kata Bima Arya saat Musrenbang Kecamatan Bogor Barat di RH. Farm, Jalan Raya Cifor, Kelurahan Situgede, Kamis (19/1).
Hal ini juga kata dia, telah disampaikan Presiden Joko Widodo saat Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor belum lama ini.
Dengan strategi total football kata Bima Arya, semua elemen bangsa Indonesia mulai dari pimpinan tertinggi di pusat, daerah sampai camat, lurah bahkan RW dan RT bergerak, sehingga Indonesia bisa menangani pandemi Covid-19. Semangat dan strategi serupa diimbau presiden untuk diterapkan juga dalam menangani stunting.
“Jika Covid-19 saja bisa menang, masa urusan stunting kita tidak bisa menang. Kepada semua aparatur baik pusat maupun wilayah, TNI, Polri dan kejaksaan, Key Performance Indicator (KPI) bukan hanya tupoksi masing-masing di bidang keamanan dan pertahanan, tetapi juga persoalan stunting, harmoni dan stabilitas. Para kepala daerah bersama pimpinan forkopimda serta jajaran di daerah diharapkan untuk bergerak cepat dan berlari semua,” tegas Bima Arya.
Di Kecamatan Bogor Barat khususnya dan Kota Bogor secara umum, angka dan data stunting sudah lebih baik. Namun demikian Kota Bogor kata Bima Arya, akan menduplikasi total 100 persen langkah yang diambil Pemkab Sumedang dalam menangani stunting dengan memanfaatkan IT dan aplikasi, tidak hanya stunting tetapi juga untuk yang lainnya.
Terkait potensi inflasi tahun 2023, Bima Arya menyampaikan, Indonesia sebagai salah satu negara yang tingkat inflasinya terbaik di dunia jangan membuat semua pihak lengah.
Dirinya mengingatkan semua pihak di Kota Bogor untuk tetap fokus mengantisipasi resesi di tahun 2023. Pasalnya, saat ini sudah 46 negara yang menjadi ‘pasien’ IMF dan sudah banyak negara yang kelihatannya sudah siap mengibarkan bendera putih.
“Indonesia itu top, salah satu negara yang tingkat inflasinya terbaik di dunia, tapi kita harus tetap fokus mengantisipasinya. Semua kita harus melihat hal tersebut, diantara strategi yang bisa dilakukan adalah penguatan ketahanan pangan dan mendorong UMKM,” kata Bima Arya.
Untuk pembangunan dan pengembangan Kecamatan Bogor Barat, Bima Arya secara khusus menyebutkan, dengan besarnya prospek dari Danau Situ Gede, ia mengingatkan semua jajaran Pemkot Bogor agar menjadikannya sebagai prioritas.
“Selain memborong banyak penghargaan, modal lain adalah soliditas dan potensi alam yang dimiliki, saya titip pengembangan Situ Gede harus jadi prioritas di Bogor Barat, termasuk didalamnya infrastruktur, akses dan yang lainnya,” ujarnya.
Bima Arya menyebutkan, Situ Gede adalah intannya Kota Bogor, seperti AEWO Mulyaharja di Kampung Ciharashas Bogor Selatan sebagai ‘Ubudnya’ Kota Bogor.
Disamping itu, sistem pengelolaan dan pemeliharaan Danau Situ harus diperhatikan secara benar, jelas dan harus melibatkan warga, karena jika tidak, apa yang sudah terbangun dan cantik akan rusak akibat pengelolaan dan pemeliharaannya tidak jelas.
Selain itu dirinya juga menitipkan agar desain dan konsep kantor Kelurahan Situ Gede harus nyambung dengan konsep Situ Gede sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Kota Bogor.
“Harus nyambung, harus nyunda dan harus jadi pusat UMKM. Jadi orang kalau melihat Kantor Kelurahan Situ Gede tidak akan menyangka sebagai kantor kelurahan, nuansanya harus beda. Pokoknya Situ Gede ini harus menjadi kelurahan termaju dan tersejahtera di Kota Bogor,” tegas Bima Arya.
Camat Bogor Barat, Abdul Rahman dalam paparan menyebutkan, ODF untuk tahun 2023 turun dari 8.360 menjadi 6.586 (20,7 persen). UMKM mengalami peningkatan 9 persen, bertambah kurang lebih 503 UKM baru pada tahun 2023.
“Untuk usulan program skala prioritas tahun 2024, diantaranya bidang fisik 91 usulan terutama di daerah yang zona hitam, drainase, TPT, daerah rawan longsor dan sebagainya. Bidang sosial budaya 24 usulan dan bidang pemerintahan 4 usulan. Sementara prioritas tahun 2023 adalah septic tank komunal dan menurunkan ODF. Selanjutkan kegiatan stunting kita intervensi, diantaranya dengan melakukan program Rante (rabu makan tempe) dan Sendog (senin makan endog),” katanya.* Fredy Kristianto