28.1 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Disebut Langgar Tatib Sekolah, Pulang Study Tour dari Bali, 7 Siswa Kelas 3 Diminta Mengundurkan Diri

Cileungsi | Jurnal Bogor
Miris nian nasib siswa ini, usai study tour ke Bali, 7 siswa SMAN 01 Cileungsi, Desa Cileungsi, Cileungsi, Kabupaten Bogor, diminta pihak sekolah untuk mengundurkan diri, lantaran kedapatan melanggar tata tertib sekolah saat melakukan kegiatan study tour tersebut.

Salah satu orang tua siswa HA mengeluhkan keputusan pihak sekolah yang meminta 7 siswa tersebut untuk membuat surat pernyataan pengunduran diri. Menurutnya, setelah anaknya pulang dari study tour ke Bali, pihak dari sekolah melakukan pemanggilan kepada para orang tua murid dan menyampaikan jika anaknya terlibat minum-minuman keras.

“Saat anak saya ikut Study Tour ke Bali pada bulan Januari 2023, oleh pihak sekolah, dengan membayar uang Rp 2,1 juta, setelah pulang saya mendapatkan laporan, anak saya bersama teman-temannya telah minum-minuman keras disana,” paparnya kepada Jurnal Bogor, Kamis (12/01/23).

Setelah dipanggil, sambung dia, para orang tua murid diminta oleh pihak SMAN 01 Cileungsi untuk membuat surat pengunduran diri. Karena sudah kelas 3 menjelang ujian, mereka akhirnya menolak permintaan sekolah.

“Saat dipanggil oleh pihak sekolah, saya diminta oleh pihak sekolah untuk membuat surat pengunduran diri dan pindah sekolah ke tempat lain. Tetapi saya menolaknya, karena anak saya ini sudah kelas 3 sebentar lagi akan mengikuti ujian,” jelasnya.

Bahkan, sampai hari ini anaknya tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Padahal pihaknya belum membuat surat pernyataan atau menandatangani surat pengunduran diri.

“ Anak saya sudah 3 hari tidak boleh masuk sekolah, dianggap sudah keluar dari sekolah tersebut. Anak saya padahal belum membuat surat pernyataan pengundurkan diri, dengan adanya keputusan dari pihak sekolah ini, sangat membuat saya kecewa,” cetusnya.

Sementara, Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Cileungsi, Etty mengatakan, sebenarnya pihaknya tidak pernah mengeluarkan siswa, jadi yang sekarang terjadi adalah pelanggan terhadap tata tertib, yang sebelumnya sudah diingatkan.

“Jadi batas pelanggaran sekolah SMAN 1 ini dibatasi merokok, rokok itu sudah termasuk pelanggaran berat. Kemudian saat di Bali ada siswa yang melanggar aturan sekolah, sampai minum-minuman keras,” ucapnya.

“Jadi intinya, kalau tata tertib sekolah itu dibatasi sampai rokok. Tapi, karena pelanggaran itu dilakukan saat kegaiatn study tour di Bali, maka  kami amankan,” sambungnya.

Ia menjelaskan, di Bali itu banyak pedagang minum-minuman keras, bahkan tersedia di mini market hingga di emperan.

“Saya kasih tau ya,  di Bali itu Indomaret pun jual minuman keras, emper-emperan jual arak, itulah Bali, tapi kalau kita ke Bali bukan berarti kita jadi orang Bali, jadi orang bule yang minum-minuman alkohol,” jelasnya.

Saat akan berangkat ke Bali ia juga sudah memberikan pengarahan kepada murid-muridnya, berkunjung ke Bali bukan berarti ikut budaya sana.

“Jadi jangan salahkan Balinya, memang Bali seperti itu, polisi Bali juga tidak melarang menjual minuman, yang melarang adalah tata tertib sekolah SMAN 1 Cileungsi, maka saat kunjungan ke Bali yang dipakai tata tertib sekolah,” tukasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles