Home News Jalan Samisade Desa Dayeuh Sudah Retak Parah, Ini Kata Achmad Fathoni 

Jalan Samisade Desa Dayeuh Sudah Retak Parah, Ini Kata Achmad Fathoni 

Cileungsi | Jurnal Bogor 

Jalan Kp.Cikadu, Desa Dayeuh, Cileungsi, Kabupaten Bogor yang berasal dari anggaran Pemkab Bogor dengan nama Samisade (Satu Miliar Satu Desa) mendapat sorotan keras Anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi 3, Achmad Fathoni. Pasalnya, jalan beton itu sudah retak dan menimbul patahan.

Achmad Fathoni

Fathoni sapaan akrabnya mengatakan, salah satu catatan evaluasinya untuk program Samisade adalah pada kualitas pekerjaan dan siapa yang bertanggung jawab mengawasi.

“Saya kurang tahu apakah kedua hal tersebut sudah diperbaiki dalam revisi Perbup tentang Samisade yang terbaru, atau masih sama dengan acuan sebelumnya, ” terang Aleg yang berasal dari dapil 2 tersebut kepada Jurnal Bogor, Rabu (23/11).

Menurutnya, hal itu mestinya dipastikan semua, mulai dari spesifikasi material, ketentuan teknis pengerjaan, penanggung jawab, perencanaan teknis dan pengawasan dan haris ditentukan dan diatur dalam Perbub tersebut.

” Jangan sampai, kejadian tahun sebelumnya terulang lagi karena ada kesalahan konstruksi, ada salah hitung dan salah perencanaan, ” singkatnya.

Sementara, Herri HK Pemerhati Tataruang  dan Infrastruktur mengatakan Samisade ini program yang terkesan dipaksakan, karena tidak turut disertakan dengan acuan dan regulasi yang jelas. Padahal harus disadari SDM yang ada di desa itu kurang mumpuni untuk melaksakan kegiatan pembangunan konstruksi.

“Sebagian besar dari mereka yang menyandang TPK (Tim Pelaksanaan Kegaiatan) hanya tau cara ngecor jalan, tapi tidak faham apa-apa saja yang bisa menyebabkan beton retak dan patah,” ujar Herri.

Dari awal sejak adanya Samisade, kata dia sudah menyampaikan agar Pemda melakukan pelatihan untuk aparatur pemerintah desa, hingga faham betul soal konstruksi dan bisa mengetahui sebab musababnya jika terjadi keretakan, dan bisa menghindari kondiri tersebut.

” Ini seolah abai, dan seakan Kades itu suka-suka membangun jalan dengan Samisade, yang memeriksa inspektorat jika ada temuan tinggal dikembalikan jika ketahuan dan tidak bersih-bersih di lapangan. Jika budaya ini terus dipertahankan maka program apapun yang ada di Pemkab Bogor hanya akan jadi ajang untuk mengumpulkan dukungan suara,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version