Home News SK Plt Bupati tak Digubris, Warga Keluhkan Harga Si Melon 

SK Plt Bupati tak Digubris, Warga Keluhkan Harga Si Melon 

Leuwiliang | Jurnal Bogor 

Sejumlah warga di wilayah Kabupaten Bogor bagian barat mengeluhkan harga gas LPG 3 kg. Pasalnya, pedagang masih menjual gas melon dengan harga Rp 23-24 ribu per tabung, meskipun sudah ada penurunan harga dari SK Plt Bupati Bogor untuk menjaga inflasi.

“Saya beli itu ke warung harganya Rp 23-24 ribu. Saya juga tidak tahu itu harga tetap bertahan atau tidak ada penurunan sesuai SK Plt Bupati Bogor,” kata salah satu warga Kecamatan Ciampea, Abah (56).

Bahkan dia menduga harga yang sebelumnya sudah dinaikkan oleh Plt Bupati akan tetap bertahan, meski sudah ada revisi soal penurunan. “Udah mah BBM naik, ini lagi gas elpiji malah naik, apa beralih ke kayu bakar aja?, saya sih yakin ini akan bertahan terus harganya, meski sudah ada surat revisi itu (penurunan harga),” jelasnya.

Hal yang sama pun dirasakan oleh ibu rumah tangga Tridinari (34), dia membeli gas elpiji 3 kilogram di warung dengan harga Rp 23 ribu.

“Sebelum naik kan mulai dari 18 ribu, ada yang 20 ribu sekarang udah naik lagi 23 ribu, semoga ada solusi saja lah kita mah, supaya harga-harga gak ngeberatin,” ucapnya.

Kenaikan harga tabung gas LPG diakui juga oleh satu pemilik pangkalan gas LPG 3 kg di Kecamatan Leuwiliang. Menurut pedagang yang minta dirahasiakan namanya ini, harga gas melon sudah terlanjur naik dan sulit dikembalikan ke harga awal.

“Saya beli di agen Rp16.000, saya jual Rp18.000 ke masyarakat di bawah HET Rp18.686 yang ada di SK Bupati,” kata dia.

Dia mengaku sudah tahu adanya Kebup penurunan HET yang dikeluarkan oleh Pemkab Bogor. Namun, dia tidak terpatok pada Kebup itu lantaran HET yang ia tetapkan berdasarkan harga yang ia beli di agen.

“Ya meskipun tahu kabar itu, tapi kita beli di agen dengan harga segitu, belum ada penurunan,” ungkapnya.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan membantah, pihaknya telah menandatangani SK Bupati soal kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram. Bahkan ia mengatakan harga gas elpiji 3 kilogram itu saat ini tidak ada kenaikan harga yang diisukan mencapai Rp 23 ribu.

“Belum, kemarin kami ada koreksi, dan hasil koordinasi dan komunikasi dengan semua, kemarin mohon maaf ada terkoreksi untungnya,” kata, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan kepada wartawan usai melakukan saba desa di Kecamatan Cibungbulang pada Selasa, 8 Oktober 2022 lalu.

la menegaskan, harga gas 3 kilogram saat ini masih normal, menurutnya jika harga gas mengalami kenaikan maka sama saja membuat pertumbuhan inflasi di Kabupaten Bogor.

“Apalagi saya ada instruksi dari presiden untuk menjaga dan menurunkan inflasi, dengan naiknya gas itu sama dengan menaikan inflasi jadi kami ada arahan, inflasi ditahan dan dijaga, makanya kami tidak akan menaikan gas,” tukasnya.

** Andres

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version