Jonggol | Jurnal Bogor
Jalan Jonggol – Cariu yang berlubang, tepatnya di Kp Mengker di depan kantor Desa Sirnagalih dikeluhkan warga. Joni misalnya, pengguna jalan mengaku sudah capek berkomentar. “Diamkan saja setengah tahun lagi, jalan ini akan berubah jadi pesawahan, capek ngomongnya ya, gak didenger kalau rakyat jelata mah,” ujarnya, Senin (31/10).\
Dia menyayangkan jalur tersebut sering dilintasi oleh kendaraan besar membawa hasil tambang, baik tanah maupun batu. “Jalan ini sebetulnya sering kali dipelihara, hanya saja pemeliharaannya asal-asalan tanpa konsep, sehingga usia tambal sulam itu sendiri hanya dalam hitungan minggu,” kata dia.
Dari hasil pengamatannya, panjang badan jalan yang berlubang kurang lebih 25 meter, lebar antara 2-3 meter. Kondisi ini dikhawatirkan akan berlanjut, karena adanya pola retakan memanjang pada jalan.
Sementara Sekretaris Camat Jonggol Gogo Badarudin meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat untuk memperbaiki jalan Jonggol – Cariu yang berlubang tersebut. “Saya memohon Dinas PUPR Provinsi Jabar segera melakukan sesuatu untuk jalan yang berlubang. Apalagi kondisi jalan yang semakin tergerus air hujan itu sudah sejak tahun 2021 yang lalu. Jika tidak gerak cepat, khawatirnya jalan yang berlubang semakin dalam, hingga membuat jalan macet dan membayakan bagi para pengguna kendaraan bermotor ” tegas Gogo Badarudin.
Menurutnya, titik kerusakan jalan itu tak hanya di depan Kantor Desa Sirnagalih saja, melainkan juga di depan Kantor UPT Pertanian Jonggol. “Jangan sampai lambatnya penanganan menyebabkan masalah bagi pengguna kendaraan terutama kendaraan roda dua ,” tambahnya.
** Ramses / Nay