31 C
Bogor
Friday, November 22, 2024

Buy now

spot_img

Warga Keluhkan Keberadaan Kandang Ayam, Apud: Kami Akan Layangkan Surat Teguran 

Sukamakmur | Jurnal Bogor 

Warga Kampung Manglad RT 004/001 Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor mengeluh dengan adanya kandang ayam yang dianggap mengganggu warga sekitar. Sebab, tak jarang akibat adanya kandang ayam tersebut banyak lalat yang berkeliaran hingga ke rumah-rumah warga.

Usep (bukan nama sebenarnya) (41) warga sekitar, mengaku tidak merasa keberatan dengan adanya kandang ayam tersebut asal harus memikirkan kondisi sekitar seperti baunya jangan sampai menyebar ke lingkungan dan lainnya.

“Yang jaraknya dekat justeru gak merasakan apa-apa, tapi yang jaraknya jauh malah sangat tercium baunya dan itu sudah berjalan selama 3 tahun,” papar Usep.

Selain itu, kata dia, kandang ayam yang merupakan produksi telur ini baunya lebih menyengat dari ayam potong biasa. Dan perhatian kepada lingkungan pun diakuinya sangat minim.

“Mungkin perhatiannya dirasakan oleh sebagian orang, tapi saya pribadi tidak merasakan perhatian apapun dari adanya kandang ayam petelor tersebut,” keluhnya.

Dia meminta agar Pemerintah Desa Sukasari ikut memikirkan kondisi saat ini, mengingat kandang ayam tersebut berada di tengah pemukiman warga.

“Gak tau gimana bisa keluar izinnya, padahal adanya di tengah pemukiman warga, setau saya untuk pembuatan kandang ayam apalagi skala besar itu harus ada jarak beberapa puluh meter mungkin atau berapa kilo gitu dari pemukiman warga, tapi ini mah 100 meter itu sudah nempel dengan pemukiman warga,” bebernya.

Terpisah disampaikan Kepala Desa Sukadamai Apud, kandang ayam tersebut sudah berada di lokasi itu terbilang lama, bahkan sebelum dirinya menjabat kades. Namun dengan adanya keluhan warga baru mendengarnya.

” Awalnya kenapa kandang ayam itu ada di tengah pemukiman warga karena memang dulu sudah ada persetujuan dari warga. Tapi jika sekarang saya mendapat keluhan dari warga seperti ini dengan banyaknya lalat yang masuk ke pemukiman saya akan melayangkan surat teguran kepada pengusaha ayam petelor tersebut,” papar Apud kepada Jurnal Bogor, Kamis (06/10).

Menurutnya, untuk kompensasi atau perhatian mungkin di lingkungan sekitar warga merasakan, tapi untuk di Pemerintahan Desa Sukadamai sendiri i tidak pernah meminta apapun kepada pengusaha yang ada di sekitar.

“Boleh berusaha, bahkan kami membuka pintu lebar-lebar untuk investor masuk ke desa kami. Tapi dengan syarat, harus memikirkan kondisi lingkungan sekitar, jangan hanya memikirkan keuntungan dan keberlangsungan usaha mereka, saya akan tegur,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles