24.6 C
Bogor
Friday, April 19, 2024

Buy now

spot_img

Kementan dan BPDPKS Undang Petani Sawit Pelatihan di Hotel Berbintang

Palembang | Jurnal Bogor

Sebanyak 60 petani sawit asal Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan menikmati fasilitas hotel berbintang di Kota Palembang. Mereka diundang Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor  Satker Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian dan Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDPKS)  untuk mengikuti pelatihan pada 20 – 24 September 2022. Para petani tersebut dibagi dalam dua kelompok yakni 24 orang menjadi peserta Pelatihan Administrasi dan Keuangan dan 36 petani lainnya bergabung dalam Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi.

Hadir sebagai pemateri pada Pelatihan tersebut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Agus Darwa. Agus menyampaikan dengan segala potensi sumberdaya alam yang ada di provinsi Sumatera Selatan dan dengan SDM yang ada sekarang ini, diharapkan perkebunan di wilayah tersebut berkelanjutan. Namun demikian ada beberapa faktor yang Ia nilai sebagai tantangan, terutama bagi para pengelola perkebunan di tingkat bawah yakni ketakutan adanya berbagai residu hukum.

“ Namun ada faktor beberapa hal yang membuat ketakutan bagi kami terutama bagi para pengelola perkebunan di tingkat bawah. Yaitu sering dihantui oleh berbagai residu – residu hukum, “ ucapnya,  Jum’at (23/9).

Residu – residu tersebut berawal dari sistem manajemen dari suatu organisasi, pengelolaan suatu kegiatan. Ia berharap semua pengelola bisnis perkebunan sawit jauh dari residu hukum. Untuk itu diperlukan skill mengelola manajemen keuangan dan memimpin suatu organisasi sehingga sinkron.

“ Kami kepengin temen – teman yang mengelola bisnis perkebunan ini jauh dari residu hukum. Salah satunya bagaimana mengelola manajemen keuangan. Dan bagaimana memimpin suatu organisasi sehingga ini sinkron antara manajemen, keuangan dan fisik. Ini harapan kami, ” ucapnya.

Agus mengapresiasi PPMKP Ciawi Bogor dan BPDPKS yang telah memfasilitasi petani di Sumsel meningkatkan kemampuannya melaui pelatihan.

Untuk diketahui Sumsel merupakan salah satu sentra kelapa sawit di Indonesia. Dari total 16,42 Juta Hektar lahan sawit di Indonesia, Sumsel memiliki 1,2 juta hektar. Dari luasan tersebut pada tahun 2021 Sumsel berhasil mengekspor sebanyak 48 juta ton sawit.

“ 1,2 juta hektar lahan sawit di Sumsel  128,000 hektar dimiliki oleh petani mandiri/swadaya. 328,000 ha dikuasai KUD, sisanya 556,000 ha dimiliki perusahaan, ‘ ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala PPMKP Ciawi Bogor Yusral tahir kembali menekankan agar dalam mengelola usahanya petani disarankan untuk membentuk kelompok. Dengan berkelompok posisi petani akan menjadi lebih kuat.

Dalam sebuah kesempatan Menteri Pertanian Syahrul yasin Limpo menyatakan, Kelapa sawit masuk dalam salah satu komoditas dengan nilai ekspor tinggi. Oleh karena itu, Menteri Pertanian mengajak seluruh insan pertanian untuk terus berkolaborasi untuk berupaya meningkatkan produksi sawit.

Mentan SYL mengatakan, peningkatan produksi kelapa sawit bisa dilakukan lewat kolaborasi antara dunia usaha,  dunia industri maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian (Kementan).

“Pembangunan pertanian harus menerapkan pertanian digital, artificial intelligence, robotic construction, dan internet of things. Dengan cara ini, peningkatan produksi bisa dilakukan, termasuk kelapa sawit,” ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan petani agar tidak fokus pada sektor hulu saja, namun hingga kehilir.  Pasalnya keuntungan lebih besar berada di hilir.

Sebelum petani fokus pada sektor hilir, Dedi mengajak para petani untuk berkorporasi membentuk kelompok tani (Poktan) ataupun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

** Regi/PPMKP

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles