Ciawi | Jurnal Bogor
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus melakukan upaya antisipasi krisis pangan global yang kini tengah terjadi. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengemukakan tiga strategi atau “jurus jitu” Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi krisis pangan global.
“Ada tiga starategi atau “jurus jitu” yang harus kita lakukan dalam mengantisipasi krisis pangan global, yaitu kendalikan inflasi, konsumsi pangan lokal, dan tingkatkan kapasitas ekspor”, jelas Dedi dalam kesempatan memberikan materi pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II di PPMKP Ciawi.
Di depan puluhan peserta pelatihan, Dedi mengajak para peserta untuk aware terhadap krisis pangan global
“Krisis pangan global sudah di depan mata, kita harus antisipasi krisis pangan jangan sampai singgah di bumi pertiwi ini”, seru Dedi
Lebih lanjut, Dedi menguraikan lebih detail langkah tiga “jurus jitu” yang menurutnya dapat mengantisipasi krisis pangan
“Kendalikan inflasi, caranya tingkatkan produktivitas tanaman cabai, bawang merah dan bawang putih, karena komoditas tersebut penyumbang terbesar inflasi, kemudian konsumsi pangan lokal. Stop konsumsi gandum, ganti dengan pangan lokal kita, seperti singkong, sagu atau sorgum, lalu genjot ekspor setelah kebutuhan domestik terpenuhi”, jelas Dedi.
Menteri Pertanian, Syahrul yasin Limpo pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi terhadap upaya pencapaian ketahanan pangan sebagai antisipasi krisis pangan global. Salah satunya “jurus” konsumsi pangan lokal. Menurutnya, pangan lokal merupakan bagian dari budaya, dan budaya tersebut harus dijaga dan ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Gerakan itu pun harus dimulai dari diri sendiri.
“Kita harus membiasakan diri mengkonsumsi pola makan yang sehat dengan pangan lokal yang baik, kita bisa karena terbiasa, kebiasaan ini juga saya terapkan ke diri sendiri, memang harus dipaksa sedikit, tapi pasti bisa, mulai dari diri sendiri dulu,” ajak Syahrul.
** Nita/PPMKP