JURNAL INSPIRASI – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor dibuat geram dengan mengancam akan lapor polisi, apabila ada agen yang menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tanpa izin. Hal itu merujuk dengan adanya temuan agen BPNT ilegal di Kecamatan Bogor Utara.
Kepala Bidang Data dan Penyuluhan Sosial Dinsos Kota Bogor, Okto Muhammad Ikhsan mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan salah satu bank telah melakukan penyitaan terhadap mesin EDC yang digunakan oleh salah satu agen untuk menyalurkan BPNT.
“Begitu kami dapat laporan, langsung kami bersama bank menindak dengan menyita mesin EDC. Meskipun yang bersangkutan merupakan agen reguler. Tetapi tidak bisa menyalurkan BPNT sembarangan,” ujar Okto kepada wartawan, Kamis (15/9).
Menurut Okto, apabila kejadian serupa kembali dilakukan, maka pihaknya takkan segan untuk melapilorkannya kepada pihak yang berwajib. “Sekarang kami beri toleransi, mungkin karena ketidaktahuan. Tapi kalau diulangi, biar pihak yang berwajib yang menangani,” ucapnya.
Okto mengatakan, tidak semua agen bisa menjadi penyalur BPNT lantaran harus melewati beberapa tahapan, baik survei maupun verifikasi. Selain itu, agen juga harus memiliki rekomendasi dari Dinsos agar resmi tercatat sebagai agen penyalur BPNT.
“Kami sudah memberikan edukasi. Sebab, untuk menjadi agen harus dilihat di kelurahan itu berapa KPM baru dilihat apakah masih kurang penyalurnya atau tidak,” ucapnya.
Okto menyebut bahwa untuk dapat menyalurkan BPNT agen harus memiliki aplikasi yang diinstal ke dalam mesin EDC. “Walau punya mesin EDC tapi aplikasi mesti diinstal,” ucapnya.
Okto menyebut bahwa kejadian tersebut terjadi kemungkinan lantaran yang bersangkutan sudah menjadi agen. Namun, tidak mengetahui bila menyalurkan BPNT wajib ada rekomendasi Dinsos.
“Ya, mungkin kami sosialisasi belum maksimal, sehingga mereka berpikir bila sudah jadi agen langsung bisa menyalurkan bansos. Padahal, kan tidak,” ungkapnya.** Fredy Kristianto
