Home News Sering Banjir, Kades “Ngamuk” UPT DPUPR Provinsi Langsung Turunkan Personil

Sering Banjir, Kades “Ngamuk” UPT DPUPR Provinsi Langsung Turunkan Personil

Gunung Putri | Jurnal Bogor

Kepala Desa Gunung Putri Daman Huri “ngamuk” hingga turunkan personil untuk merapikan selokan atau drainase yang sudah tidak kelihatan bentuknya yang mengakibatkan banjir langganan, khususnya di GG.Pedati Desa Gunung Putri Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Senin (29/08/22).

“Kondisi drainase seperti ini sudah puluhan tahun, dan pengaduan kepada Provinsi Jawa Barat yang punya kewajiban untuk memelihara drainase ini pun sudah puluhan kali, namun baru kali ini ditanggapi,” papar Daman Huri.

Dia meminta kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk memerintahkan DPUPR Provinsi Jabar mengingat kondisi drainase yang ada di Kabupaten Bogor khususnya Desa Gunung Putri sudah sangat buruk dan memprihatinkan.

“Pemerintah jangan diam. Kami Pemdes pun ikut bergerak dengan menegur perusahaan-perusaaan yang menggunakan drainase ini menjadi jalan pintu masuk menuju perusahaanya agar digantikan salurannya, karena yang merasakan banjir bukan Pemprov tapi warga kami yang pasti akan mengeluhkannya kepada kepala desa ” papar A Heri biasa disapa.

Dia melihat pemeliharaan hanya dilakukan pencabutan rumput saja sepanjang jalan, itupun rumputnya tidak dirapikan atau diangkut hanya ditinggalkan di lokasi yang mereka membersihkan. “Apa memang seperti itu cara kerjanya. Pemdes siap turun jika memang diperlukan armada untuk mengangkut, tapi jangan dibiarkan begini, tumpukan rumput dan sampah sehingga mengakibatkan saluran air tersendat dan berbalik, parahnya drainase sudah tertutup tanah tidak berbentuk karena luput dari pemeliharaan ” ujar A Heri geram.

Ditempat yang sama disampaikan UPT Pemeliharaan Jalan DPUPR Provinsi Jabar Asep Gumilang mengatakan, pemeliharaan dilakukan setiap hari oleh mandor-mandor di titik lokasi yang di tentukan. “Setiap hari ada kegiatan pemeliharaan, dan setiap mandor itu punya kewajiban 10 KM untuk melakukan pemeliharaan jalan dan drainase atau saluran,” ujar Asep.

Menurutnya, memang ada kendala di armada hingga mengakibatkan pemeliharaan drainse tidak optimal. “Kami kendala di armada yang terbatas, makanya tidak bisa kerja buru-buru,” ujarnya.

Apalagi, kata dia, saat ini pihaknya sedang fokus kepada pemeliharaan jalan. “Insya Allah kami minta waktu 2 Minggu untuk merapikan total saluran sehingga tidak terjadi lagi banjir di lingkungan karena ini memang kewajiban dan kewenangan kami Pemprov Jabar,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version