29.6 C
Bogor
Saturday, May 18, 2024

Buy now

spot_img

Bansos Pemerintah Picu Naiknya Harga Beras dan Telur

Citeureup | Jurnal Bogor 

Adanya bantuan sosial (bansos) yang diberikan sebagai bantuan warga, menjadi salah satu faktor naiknya harga telur ayam ras dan beras di pasaran, Salah satunya yang terjadi di Pasar Citeureup 2, para pedagang menduga kenaikan ini akibat para agen enggan  mengirim ke pasar dan lebih memilik mengirimkan telur dan beras ke penyalur bantuan.

“Sudah hampir empat hari harga telor ayam ras naik, yang awalnya hanya Rp.28 ribu perkilonya, sekarang meroket menjadi Rp.31 ribu per kilonya,” jelas Ari Suhendar pedagang telur di Pasar Citeureup kepada Jurnal Bogor, Kamis (25/08/22).

Ia menyebutkan kenaikan ini dipicu lantaran sejumlah agen telur hingga beras enggan mengirimkan ke pasar namun lebih memilih menjualnya kepada penyalur bantuan dengan harga tinggi.

“Ini faktor akibat adanya bantuan sosial pemerintah, yang imbasnya kepada para pedagang baik di pasar maupun warungan, harga malah tinggi, agen aja ogah jual ke pasar lebih baik penyalur bantuan dengan harga tinggi, jadi di pasar mengimbanginya,” keluhnya.

Hal senadapun dikeluhkan Wawan, salah seorang pedagang beras. Dia menyebutkan tidak bisa berbuat banyak dengan naik tingginya harga beras akibat bantuan sosial. “Kalau untuk di sektor beras, untuk kelas medium saja harga beras mencapai Rp 8500 ribu per kilonya naik mencapai Rp10 per kilonya, namun untuk beras peremium dari harga Rp11 ribu kini mencapai Rp16 per kilonya,” bebernya.

Dia berharap pemerintah segera turun tangan melakukan stabilisasi kembali sejumlah harga bahan pokok, baik itu telor ayam ras maupun beras dan jangan sampai para pedagang kena imbasnya.

“Jelas bansos ini merugikan para pedagang, jangan sampai ada orang yang diuntungkan, namun mematikan pedagang pasaran dan warungan ” ujarnya.

Kepala Pasar Citeureup, Endang Iskandar, membenarkan kenaikan harga telur dan beras ini faktor adanya bantuan sosial yang akan kembali dibagikan ke masyarakat.

“Imbas bansos ini kepada para pedagang dan masyarakat yang beli lewat pasar, harganya makin tinggi lantaran agen-agen lebih memilih menjaulnya kepada para penyalur dengan harga tinggi ketimbang dijual kepada pedagang dengan harga rendah,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles