Ciampea | Jurnal Bogor
Kelompok Wanita Tani (KWT) Puskopad Mandiri telah lahir di BTN Puskopad RT 02 RW 07 Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Terbentuknya KWT ini disambut baik oleh semua pihak yang mendukung keberadaannya.
KWT ini diresmikan Kepala Desa Benteng yang diwakili Ketua PKK Desa Benteng Wiwin Wijayani,M.Pd pada Sabtu, 13 Agustus 2022. Peresmian KWT ini, selain dihadiri oleh para anggotanya, Ketua PKK Desa Benteng, Ketua RW, Ketua RT, Ketua Gapoktan dan Penyuluh Pertanian Lapangan serta Hana Indriyana beserta tim dosen, juga mahasiswa IPB Departemen Sains Komunikasi dan Pengembang Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia.
Ketua KWT Puskopad Mandiri Agus Murtini menjelaskan, keunikan kelompok taninya adalah semua berada dalam skala usaha berbahan baku kedelai. Pertama dari RW 07 ada tiga pengusaha tempe dan empat orang pengusaha tahu dari RW 02. Keunikan lain adalah kelompoknya memiliki kelompok UKM yang tergabung dalam UKM IKM Desa Benteng.
“KWT ini juga memberi kesempatan kepada ibu-ibu yang tergabung sebagai anggota untuk berkembang sesuai bakat masing-masing, karena ketika kita tinjau satu per satu anggota KWT kita, anggotanya memiliki keahlian dalam UKM namun belum tersalurkan, ada juga anggota kami yang memiliki usaha bawang merah yang sudah tergabung dengan UKM IKM yang nantinya bisa berkolaborasi dengan produk berbahan dasar kedelai,” kata Agus Murtini.
Dia mengaku terharu, impian dari KWTakhirnya jadi nyata setelah melewati perjuangan dan pengorbanan ibu-ibu yang ada di BTN Puskopad.
“Sesuatu banget bagi saya dan berharap ini bisa kompak, mari kita bangun bersama KWT ini kita satukan visi dan misi kita dalam KWT ini semoga dalam wadah organisasi ini kita bisa bertumbuh bersama, kita belajar bersama. Kita maju bersama dan inilah wujud kita, cinta kita terhadap Desa Benteng,” jelasnya.
Dia juga ingin upayanya bisa memajukan dan mensejahterakan keadaan perekonomian keluarga khususnya warga Puskopad Desa Benteng.
“Terlalu banyak impian saya namun didorong oleh semangat ibu-ibu yang menjadi anggota KWT, karena sehebat hebatnya inisiator, ketika tidak didukung oleh anggotanya, lingkungannya dan pemerintahan setempat untuk itu kami mohon kesediaan semua pihak untuk bahu membahu demi kemajuan KWT Puskopad Mandiri,” harap Agus Murtini.
Dia meminta KWT tidak hanya kumpul-kumpul asal kumpul, tapi kumpul untuk belajar dan meng-upgrade diri serta menunjukan apa yang kita peroleh dengan berada di KWT Mandiri untuk menjadi orng yang lebih berguna untuk sesame.
“Saya percaya kebaikan dari apa yang kita capai saat ini akan terus berkembang, kita akan melihat bahwa di depan sana ada harapan yang gemilang bagi KWT Pukopad mandiri, “ jelas Agus Murtini.
Sementara Dosen IPB dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembang Masyarakat Fakultas Ekologi, Hana Indriyana menuturkan, upaya ini merupakan titik awal untuk membangun KWT. Pada dasarnya KWT ini merupakan satu wadah bagi pihak kampus dan dari akademisi untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kami harus melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, di sisi lain KWT ini merupakan sebuah proses dari pengorganisasian bahwa para ibu di sini mau bergabung untuk mewujudkan terbentuknya organisasi untuk mencapai tujuan bersama, sehingga ada peningkatan kapasitas, kemampuan pengetahuan dan keterampilannya,” jelasnya.
Dia berharap dengan pendampingan proses administrasi tahu dalam proses teknis lainnya melalui kegiatan pelatihan dan konsultasi, dapat berpartisipasi dalam membangun KWT Puskopad Mandiri.
Penyuluh Pertanian Lapangan, Titi juga berharap KWT Puskopad Mandiri dapat sejalan sesuai dengan harapan. Sebenarnya KWT ini kata dia, kegiatannya sudah ada, hanya wadahnya yang baru terbentuk.
“Semoga dengan adanya wadah ini sesuai dengan apa yang telah dirancang sesuai tujuan. Kita akan membuat apa, akan mengadakan apa dengan fungsi KWT sebagai kelompok belajar, sebagai wahana kerjasama dalam produksi, karena ketika kita tidak keluar dari jalur itu kita akan sukses. Bukan hanya mensukseskan pengurus dan anggota tapi kita bisa membawa warga Puskopad menjadi lebih mandiri,” ujar Tri.
Begitu juga dengan Supardi dari Penyuluh Pertanian Swadaya selaku Gapoktan Desa Benteng, dia menyampaikan, ketika manajemen kemitraannya ditata dengan baik, maka KWT Puskopad Mandiri akan maju. Dia ingin agar semangat terus untuk bergerak maju agar produk-produk turunannya KWT miliki nilai plus dari pihak pemerintahan Kabupaten Bogor.
“Kami siap mensuport untuk memberikan dukungan melalui pendampingan sertifikat halal, perijinannya, tetap semangat dan jgn pernah putus asa, jika menemukan kendala yang dapat mendewasakan kita oleh karenanya kita hrs siap bagaimana cara-cara antisipasi menghadapi kendala-kendala tersebut agar menjadi sesuatu yg bernilai. Saya berpesan kepada ibu-ibu agar selalu bersemangat , pergerakan kita harus ada, dan jangan abaikan manajemen, karena sesuatu keburukan yang dimanajemen dengan baik akan dapat mengalahkan kebenaran yang tidak dimanajemen dengan baik,” jelasnya lagi.
Sedangkan Ketua RW 07, Sinwan juga merasa bangga di wilayah RW 07 telah memiliki kelompok tani yang dipimpin oleh H. Ahmad Dimyati yang di dalamnya ada kelompok pertanian dan peternakan, ditambah terbentuk KWT Puskopad Mandiri sehingga dapat memotivasi dan menginspirasi wilayah RW lain.
“Semoga KWT ini terbentuk bukan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban bahwa kita sudah memenuhi target miliki KWT, dengan benar-benar harus dijaga kuantitas dan pertahankan kualitasnya yang berhubungan dengan olahan kedelai dan komoditas lain dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasar kalau perlu kita lakukan promosi, teknis untuk marketing agar kita tidak kesulitan memasarkan produk kita dan dapat bersaing secara global,” harap Sinwan.
Sementara Ketua PKK Wiwin Wijayani, M.Pd, mewakili Kepala Desa Benteng H. Faka Harika, S.Ap bersyukur, pokja tiga di Desa Benteng berjalan dengan baik. Pihaknya menyambut baik hadirnya KWT Puskopad Mandiri sebagai KWT keempat yang memiliki ciri khas produksi olahan bahan baku kedelainya. Sebelumnya sudah ada 2 KWT Barokah di Gunung Leutik dengan ciri khas cassavanya, dan 1 KWT Srikandi di Ciampea Asri dengan ciri khas bank sampahnya.
“Selamat untuk KWT Puskopad Mandiri, semoga KWT ini dapat bersinergi dengan Pemerintahan Desa demi ekonomi keluarga sejahtera dan memajukan desa benteng tercinta,” harapnya.
Sekretaris KWT Puskopad Mandiri Yanie Muriani, M.Pd menyatakan akan berupaya mendukung keberadaan KWT Puskopad Mandiri dengan mendorong KWT Mandiri untuk menjalin kemitraan dengan pihak sekolah yang ada di lingkungan Desa Benteng khususnya dan sekolah-sekolah se-Kecamatan Ciampea pada umumnya yang dituangkan dalam bentuk MoU dengan produk unggulan es krim susu kedelai.
“Semoga KWT Puskopad Mandiri dapat mengepakkan sayapnya ke kantin sehat di sekolah-sekolah khususnya yang berada di lingkungan Desa Benteng untuk melayani kebutuhan anak-anak dalam bentuk aneka jajanan sehat yang diolah secara higienis, tanpa pengawet dan pemanis buatan,” jelas Yanie.
**MWS/mg-unpk