Sudah Masuk SIPD, Sambas Alamsyah: Dinkes Kurang Peka
Nanggung l Jurnal Bogor.
Bukan hanya kepala desa dan sejumlah masyarakat mengaku prihatin dengan keberadaan bangunan puskesmas pembantu (pustu) yang tidak layak, kini Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Nasional Padjajaran (Genpar) Sambas Alamsyah menyoroti pustu di Kampung Sawah RT 02 RW 04 Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor yang nyaris ambruk itu hingga kini tak kunjung dibangun. Padahal keberadaan pustu dibutuhkan masyarakat dengan masih banyak warga yang datang bahkan rela antre.
“Negara ini sudah merdeka, namun rasa keadilan merasakan kemerdekaan tidak juga bisa dirasakan oleh warga masyarakat. Miris sekali saya melihatnya. Kami lihat bangunan pustu itu rill adanya, terkait masalah ini kami anggap Pemkab Bogor dalam hal ini Dinas Kesehatan kurang peka ,” tegas Sambas.
Menurut Sambas, kondisi ini bentuk ketidakpedulian Pemerintah Kabupaten Bogor, padahal pemerintah desa sudah sering mengajukan perbaikan pustu tersebut. Apalagi informasi usulan untuk perbaikan pustu itu telah masuk di Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) 2021, namun mengapa pustu yang rusak berat itu tidak masuk rencana pembangunan tahun 2022.
Sambas menyebut, sebagian bangunan pustu terlihat hancur, dan dia meminta Kepala Dinas Kesehatan turun ke lokasi agar paham kondisi terkini bangunan pustu seperti apa. Sambas menyebut kalau menjadi dasar lambannya pembangunan beberapa tahun akibat dilanda pandemi Covid-19, dirinya juga tak menampik
Namun, harus tahu juga setelah adanya kelonggaran Pandemi Covid- 19 pembangunan di kabupaten Bogor mulai menggeliat, tetapi bangunan pustu di Desa Sukaluyu yang mengancam keselamatan warga dan petugas kesehatan lantaran hampir seluruh bangunannya sudah hancur. Karena selain bangunannya cukup memprihatinkan, kata Sambas, ditambah ketiadaan listrik serta toilet yang menjadi bagian penting, sudah lama tidak bisa digunakan.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Dr Agus Fauzi melalui pesan singkatnya mengatakan kondisi bangunan pustu itu, kata Agus mungkin masuk usulan, cuma ada prioritas yang lain hingga jadinya seperti tertunda.
** Arip Ekon