Cigudeg | Jurnal Bogor
Kelompok Wanita Tani (KWT) bersama Federasi Petani di Kabupaten Bogor mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto (Prabowo) dan Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) sebagai calon presiden dan cawapres) tahun 2024 nanti.
Deklarasi dilakukan di lapangan kampung Cikasungka, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg. ratusan petani itu mengangkat isu besar reforma agraria untuk mendongkrak kesejahteraan petani serta penggarap lahan di atas lahan milik negara dan korporasi.
Ketua Federasi Petani Didih Suryadi mengatakan, pasangan Prabowo Subianto dan Gus Muhaimin adalah tokoh yang terlibat dalam konsentrasi ekonomi Indonesia.
“Seperti Prabowo Subianto beliau adalah mantan ketua umum HKTI Indonesia, jadi pasti dia paham terhadap persoalan petani termasuk Cak Imin yang mana programnya banyak yang mengusung kepada reforma agraria,” ungkapnya.
Jadi kata dia, kebersamaan mereka berdua ini akan menjadi energi besar untuk bisa meningkatkan produksi tani di Indonesia. Karena Indonesia ini negara agraris mestinya konsen kedepan untuk menjadi pengembangan ekonomi nasional seharusnya di pertanian.
“Jangan sampai negara agraris tapi kebutuhan nya masih banyak yang impor,” kata Didih yang juga Ketua umum Amanat.
Dengan begitu, kata dia, momentum 2024 perkawinan Ketum Gerindra dan PKB itu bisa melakukan revitalisasi ekonomi, melalui produksi petani yang ditingkatkan secara nasional. Sebab kondisi petani saat ini banyak yang mengeluh soal tata produksi.
“Saat ini banyak petani di indonesia ini petani yang tidak bisa mengerjakan lahan dan akses modal yang sulit kemudian akses pasar juga susah,” paparnya.
Sementara, Ketua Kelompok Wanita Tani Laksana Padi Cita Nusa Indah Cikasungka Tati menyatakan, di wilayahnya banyak lahan milik korporasi dan PTPN yang di advokasi hingga dapat mereka budidayakan.
“Iya di sini kita dikasih kesempatan untuk hidup sebagai petani, walaupun ya sebagian besar cuma jadi buruh tani saja,” ungkapnya.
Dia berharap, para pemilik lahan yang luasannya puluhan hektar dapat digarap oleh para petani atau buruh tani di Cigudeg.
“Di tengah kita ada kebun kelapa sawit tapi ga di apa apain mudah mudahan ke depan bisa di tanami sayuran seperti lobak, timun, buncis atau jadi sawah padi,” tukasnya.
** Andres
