Gunung Putri | Jurnal Bogor
Peningkatan Jalan Karanggan – Gunung Putri akhirnya terealisasi juga. Pasalnya, kondisi jalan yang sudah sangat parah tersebut sering kali mengakibatkan kecelakaan dan membuat pengguna jalan tidak nyaman.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni yang ikut serta dalam Peninjauan Lapangan Bersama (PLB) mewanti-wanti kontraktor yang akan mengerjakan proyek pekerjaan tersebut, mengingat pekerjaan tersebut sudah 2 kali terkena recofushing anggaran saat merebaknya kasus Covid-19.
“Hari ini saya mengikuti kegiatan PLB untuk peningkatan Jalan Karanggan – Gunung Putri, karena lokasi jalan ini juga merupakan prioritas yang saya usulkan. Oleh karena itu mari kita sama – sama untuk mengawal pekerjaan ini secara bersama – sama,” ucap Fathoni kepada Jurnal Bogor, Selasa (14/06/22).
Menurutnya, dengan meninjau lapangan bersama ini, setelah dibuatkan rencana gambar akan diketahui apakah sesuai dengan gambar yang sudah masuk dalam perencanaan. Jika tidak sesuai nantinya akan dibahas lagi, begitupun melihat kekurangan seperti saluran drainase.
Dia juga harapkan kepala desa bisa membangun komunikasi dengan pihak tol agar bisa membantu menambah gorong-gorong untuk saluran air. ” Disini kita lihat, jika nanti akan dilakukan betonisasi maka air ini akan menggenang. Nah, jangan sampai kerjaan 2 kali apalagi sampai membongkar beton yang sudah dibangun, maka pihak desa diharapkan bisa berkomunikasi dengan pihak tol untuk ikut partisipasi menambahkan pemasangan saluran atau box cover yang tidak termasuk dalam anggaran dan gambar yang sudah direncanakan,” papar Aleg PKS tersebut.
Selain itu, kata dia, peran masyarakat pun sangat dibutuhkan agar sama-sama memantau pekerjaan jalan ini. Jangan ada yang memanfaatkan apalagi mengambil keuntungan dari adanya proyek pekerjaan jalan agar hasil dari pekerjaan ini pun berkualitas.
Senada disampaikan, Kasubag TU UPT Jalan dan Jembatan Kecamatan Cileungsi Irwan, pekerjaan ini mutlak hanya betonisasi saja dan ada pelebaran jalannya sehingga untuk saluran air memang tidak ada dalam gambar perencanaan.
“Untuk anggaran kami sudah mengajukan sebesar Rp3 miliar, namun berapa yang di ACC kami tidak tau. Nanti kita lihat di RAB yang ada di pemborongnya dan volume pekerjaan ini memiliki panjang sekitar 900 meter dengan lebar 6 meter,” jelas Irwan.
Dia menjelaskan, peninjauan lapangan secara bersama – sama gunanya jika ada yang tidak sesuai dengan gambar maka nanti akan disesuaikan dan akan dicarikan solusi jalan tengahnya. “Yang pasti akhirnya jalan yang diidam-idamkan warga ini akan segera terealisasi,” pungkasnya.
** Nay Nur’ain