Home Edukasi MAN 2 Bogor Gelar Perpisahan, Tampilkan Robotika dan Multimedia

MAN 2 Bogor Gelar Perpisahan, Tampilkan Robotika dan Multimedia

Leuwisadeng | Jurnal Bogor

Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bogor menggelar pelepasan dan perpisahan kelas XII Tahun pelajaran 2021-2022 angkatan ke-26, Senin (13/06/2022). Acara yang digelar di halaman sekolah di Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor itu menampilkan berbagai rangkaian kegiatan. Bahkan menampilkan robotika dan multimedia.

Ketua panitia kegiatan Ikbal Hidayat menyatakan, saat ini pihaknya melepaskan kembali pelajar yang sudah lulus dan tuntas selama proses belajar di MAN 2 Bogor tersebut. 

“Ada 346 siswa dansiswi dikembalikan kepada orang tuanya, secara simbolis. Bahwa ini adalah kegiatan akhir buat anak-anak sekolah yang selama tiga tahun belajar,” ungkapnya.

Menurut Ikbal, dengan mengambil tema “Wujudkan diri menghadapi tantangan era society 5.0” tentu untuk mewujudkan anak agar bisa menantang di era digital saat ini.

“Sebab biar pun anak melek digital, tapi tidak semuanya. Bagaimana zaman ini, mana yang baik dan tidak baik tentunya peluang baru muncul di era 5.0 ini,” ujarnya.

Acara pelepasan tahun ini para orang tua siswa sangat antusias, sebab selama pandemi tidak biasa menggelar acara perpisahan.

Sementara itu, Kepala Sekolah Deden, mengatakan, pihaknya ingin memberikan yang terbaik untuk sekolah, siswa maupun orang tua. “Jadi saya mencoba untuk seluruh kekuatan yang ada di MAN Dua Bogor ini saya tampilkan,” jelasnya.

Dia berharap, dengan adanya kegiatan tersebut animo masyarakat untuk menyekolahkan ke madrasahnya tidak diragukan lagi.

Deden memaparkan, akan menunjukkan bagaimana kualitas MAN 2 Bogor ini kedepan, terlebih pihaknya akan mencoba sekolah unggulan yaitu Madrasah Aliyah dengan keterampilan robotik maupun multimedia dan tata boga, kemudian teknik sepeda motor.

“Madrasah Aliyah disini akan mencoba untuk merintis adanya Madrasah Aliyah fokus ke keterampilan, sebab ini peluang yang cukup bagus dalam sebuah lembaga pendidikan. Bahwa yang namanya kompetensi keahlian itu harus ada dimiliki oleh setiap anak. 

Jadi kata dia, agar anak itu nanti tidak lagi berorentasi kepada akademik, tetapi bagaimana yang akan dicoba untuk menyandingkan dengan keterampilan supaya mereka punya kompetensi keahlian.

“Saat ini harus kita tingkatkan supaya tata boga itu beradaptasi dengan sekarang. Yang paling terpenting lagi adanya keterampilan itu kita mendidik anak supaya memiliki jiwa intern premiere,” tukasnya.

** Andres

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version