26.7 C
Bogor
Friday, May 17, 2024

Buy now

spot_img

Kepala Toko Alfamart Dituduh Gelapkan Barang

Aneh, Awalnya Rp10 Juta Membengkak Jadi Rp42 Juta

Nanggung | Jurnal Bogor

Seorang kepala toko yang bekerja di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Alfamart Cabang Cileungsi dituduh menggelapkan barang dagangan oleh koordinatornya berinisial D dan dipaksa menandatangani surat pernyataan. Karyawan tersebut bernama As (34), warga Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor yang sudah bekerja 7 tahun di Alfamart Cabang Cileungsi tersebut.

Dia menceritakan kronologi awalnya, bahwa pada Desember 2021 ada peralihan perusahaan untuk departemen SSP dari PT Sumber Alfaria Trijaya ke PT Sumber Trijaya Lestari, di masa transisi itu dilakukanlah So Grand oleh pihak IC (Inventory Control) dari PT SAT tersebut.

“Ada peralihan dari PT Sumber Alfaria Trijaya Cabang Cileungsi ke Sumber Trijaya Lestari. Otomatis sebelum peralihan itu melakukan So Grand di minggu kedua bulan November 2021, memang tidak semua cabang karena memang sifatnya bertahap, kebetulan di stockpoint dimana tempat saya bekerja tepatnya  di Cileungsi itu peralihannya di awal Desember 2021,” ungkap Ade di rumahnya, kemarin.

Pada saat itu kata dia, memang sudah ada selisih, adapun selisih seperti barang expired dan barang-barang yang dimakan tikus atau rusak itu langsung ditransaksi dan dibayar secara rupiah nominalnya.

“Di tanggal 11, Desember 2021 itu saya mengajukan cuti. Nah di hari itu juga siangnya saya dapat telepon dari koordinator saya menanyakan barang yang hilang nominalnya itu sebesar 10 juta,” ujarnya.

Sehingga dirinya, merasa kaget mendengar ungkapan si koordinatornya tersebut. Sebab dua hari setelah cuti dirinyanya  masuk kerja, nominal kerugian yang harus diganti oleh AS bertambah menjadi 42 juta. 

“Pas saya masuk pagi-pagi sudah disodorin oleh koordinator saya. Nominal rupiah besarnya 42 juta yang harus diganti, dari situ saya langsung tanya ini barangnya apa saja gitu, saya kan gak tau barangnya ini kemana,” jelasnya.

Dia yang bertanya waktu itu ingin mengecek ulang, tapi jawaban dari koordinatornya itu bersikukuh agar mengganti uang tersebut. “Lah ini udah jelas kok katanya. rupiahnya segini ilang, mau bukti apa lagi, pokoknya kamu saya kasih waktu 1×24 jam buat nyari uang buat ngeberesin ini semua gitu. Jadi disitu saya tetep saya gak mau, karena saya gak tau dan uangnya pun saya gak tau. Barangnya apa yang hilang apa saja, saya gak tau,” tuturnya.

Anehnya lagi kordinatornya tersebut malah menyarankan agar kendaraan pribadi milik AS untuk dijual, untuk menutupi dan membereskan masalahnya.

“Di hari itu juga anehnya dia nyaranin begini ke saya, de saya ada simpenan buat ngeberesin ini semua. Saya cuman mau bantu kamu aja, saya ada uang 30 juta gimana kalau itu mobil saya bayarin terus saya bilang pak 30 juta ini mobil buat nutupin ini aja gak cukup sisanya saya harus nyari kemana lagi. Udah tenang aja nanti sisanya saya limpahin ke anak-anak yang lain bahasanya seperti itu,” tuturnya.

Bahkan, kata dia ada unsur paksaan untuk membuat surat pernyataan dan pengancaman melaporkan ke pihak kepolisian. “Intinya dalam surat pernyataan itu saya dipaksa untuk mengaku mengambil barang dan dipaksa untuk tanda tangan surat pernyataan itu, tetapi saya tidak mau,” sebutnya.

As sebagai kepala toko memang bertanggung jawab di toko tersebut, segala macam kehilangan yang harus bertanggung jawab. “Saya bingung, kalaupun emang ada selisih dari tanggal satu sampai tanggal sebelas, itu nominal segitu itu barangnya seberapa banyak, buktinya pun gak ada. Kan orang saya standby di  toko,” tukasnya.

Sementara Koordinator Alfamart Cabang Cileungsi saat dikonfirmasi enggan memberikan keterangan dengan alasan dirinya sedang sibuk bekerja. “Gak bisa pak, mohon maaf kalo bisa chat aja saya lagi kerja. Maaf saya mau lanjut kerja, terimakasih,” kata dia, lalu memblokir wartawan Jurnal Bogor.

** Andres

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles