Home Potret Desa Bibit Alpukat Untungkan Warga Karyasari

Bibit Alpukat Untungkan Warga Karyasari

Leuwiliang | Jurnal Bogor

Warga Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, membudidayakan berbagai jenis bibit alpukat, salah satunya bibit alpukat Miki yang cukup populer. Peluangnya juga menjanjikan karena potensi pasarnya masih terbuka lebar.

“Buah siap konsumsi seperti alpukat peluangnya masih bagus, sampai kapan pun tetap laku. Di lain sisi, perawatannya juga mudah,” ungkap Pembudidaya dan Pembibit Alpukat Joni saat ditemui wartawan di rumahnya, belum lama ini.

Joni menjelaskan, tanaman alpukat Miki bisa hidup dan tumbuh dengan baik di dataran tinggi atau rendah. Perawatannya juga cukup mudah, masa produktif pohon alpukat Miki juga tergolong lama. Dengan perawatan maksimal, pohon alpukat tetap produktif belasan hingga puluhan tahun lamanya.

“Pengalaman saya, dari bibit setinggi 50 sentimeter, hanya butuh dua tahun sampai tiga tahun sudah berbuah,” jelasnya.

Menurut dia, bahwa dalam satu musim pohon alpukat bisa dipanen hingga tiga kali asal nutrisi tanah bagus. Terlebih untuk pohon yang sudah berusia 5 – 6 tahun, satu pohon alpukat bisa menghasilkan hingga 4 kwintal buah dalam satu musim.

“Untuk saat ini harga satu kilogram buah alpukat berkisar dari belasan hingga puluhan ribu rupiah tergantung jenisnya, harga itu untuk jenis buah alpukat dengan varietas unggul,” paparnya.

Kata dia, dirinya memiliki ratusan bibit dari belasan jenis alpukat dengan varietas unggul dan populer. Diantaranya yang dia sebut yakni Miki, Aligator, Kendil, Markus, Non Biji, Hass Australia, Mentega, Mentega Jumbo, Red Vietnam, dan jenis Wurtz, California. 

“Harga bibit rata-rata mulai dari Rp 30 ribuan. Yang paling mahal Rp150 ribu yang jenis Hass. Bibitnya produksi sendiri dan semua sudah siap tanam,” ucapnya.

Dia menyebut agar pohon alpukat yang baru tanam bisa cepat berbuah yakni dengan pemberian pupuk kandang sebagai dasaran pohon diberikan dua kali dalam setahun. Selain itu juga diimbangi dengan pemberian pupuk kimia yang memiliki kandungan kalium dan phospat tinggi untuk disemprotkan. Itu untuk memancing buah agar cepat keluar.

“Kita di Desa Karyasari menanam bibit sebanyak 10 ribu yang terpecah penanamannya yang ada di masyarakat yang ada di kampung tamansari. Alpukat jenis Miki jadi perkiraan 2025 Desa Karyasari paling terbanyak alpukat Miki se- kabupaten Bogor,” pungkasnya.

** Andres

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version