28.6 C
Bogor
Thursday, May 9, 2024

Buy now

spot_img

Kandang Kambing yang Kini Disulap Jadi Pondok Pesantren

JURNAL INSPIRASI – Ustdz H. Abdul Aziz Darmawan S.Pdi bersama sang istri Hj. Mila merupakan pendiri Yayasan Pondok Pesantren Tahfidz Al – Qur’an Bina At – Taufiq  yang berada di Jl.H. Mawi Gg. Serius, RT.01/RW.04 Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Kini Bina At – Taufiq  yang sudah berdiri sejak 2015 memberikan pelayanan pendidikan agama, dan juga pelayanaan pembiayaan pendidikan formal bagi anak yatim dan dhuafa.

Awal mulanya pondok ini berdiri dilatar belakangi oleh mimpi Ustdz Abdul Aziz untuk beserta teman – temanya sesama alumni pondok. Mendirikan Pondok Pesantren yang berlandasan Al – Qur’an, namun pada waktu itu dengan keterbatasan lahan dan keuangan ustdz Abdul Aziz beserta teman – temannya dan istri mempunyai tekad yang kuat sehingga basecamp yang mereka miliki pada saat itu yang hanya berbantuk kandang kambing menjadi awal sejarah pondok itu berdiri hingga saat ini.

Tidak disangka seiring berjalanya waktu, banyak orang – orang baik memberikan sumbangannya untuk membantu pembangunan pondok pesantren. Pondok ini juga membantu bagi anak – anak yatim dan dhuafa untuk tetap bisa merasakan pendidikan di pesantren dengan gratis.

Program yang diberikan pada  setiap hari pembelajaran yaitu menghafal Al – Qur’an, mengkaji kitab kuning, menghafal hadist, latihan berbahasa, latihan berpidato, serta belajar formal. Semua ini dilakukan untuk memberikan pendidikan serta pengasuhan terbaik bagi mereka yang sudah tidak punya orangtua dan bagi mereka yang tidak mampu untuk bersekolah.

Yayasan ini sudah mempunyai 5 bangunan 3 lantai asrama putri dan 3 lantai asrama putra  dengan 1 masjid dan 2 gedung yang sedang dalam proses pembangunan.

Untuk tenaga pengajar saat ini 25 orang dan untuk jumlah santri kurang lebih berjumlah 185 santri putra dan putri. Keinginan Ustdz H. Abdul Aziz Darmawan untuk berkhidmat serta membantu bagi anak – anak yang kurang mampu untuk tetap merasakan pendidikan yang layak serta bernilai agama dia iktiarkan meski sampai saat ini.

Sebelum terpikirkan untuk membangun sebuah panti asuhan Redy terinspirasi dari temannya, yang mampu mengurus dan mendidik puluhan anak yatim piatu meski ia tau temannya itu pun terbatas finansial.

“Alhamdulillah puji syukur saat ini bisa menyaksikan anak – anak dapat belajar dan bermikim dengan nyaman, mengingat dulu hanya bermodalkan tekad untuk membangun pondok ini, kami juga membentu anak – anak yatim dan dhuafa yang ingin belajar dan menghafal Qur’an dengan segala keterbatasan yang mereka miliki,” ungkap Abdul Aziz.

**

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles