JURNAL INSPIRASI – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas dan aparatur wilayah meninjau lokasi rumah warga rusak yang terdampak hujan dan angin kencang, Senin (24/1) lalu, di Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Tercatat, dari 44 rumah yang terdampak di Kelurahan Curug, ada tiga rumah di tiga lokasi berbeda yang secara langsung di cek kondisinya di RT.03 RW.02, RT.02 RW.05 dan terakhir di RT.01 RW.07.
Menurut Sekda, rumah-rumah yang terdampak bencana angin kencang kemarin cukup banyak terjadi di titik-titik di Kota Bogor. Mayoritas atap rumahnya terbawa angin dan ada juga sebagian yang temboknya roboh.
“Mudah-mudahan peninjauan bersama BPBD Kota Bogor, aparatur wilayah dan pemberian bantuan sementara bisa membantu warga yang terdampak musibah angin kencang kemarin,” kata Syarifah, Rabu (26/1).
Kepada aparatur wilayah dan LPM setempat diharapkan agar mengajak warga lain untuk bergotong royong membantu warga yang terdampak bencana dan kesulitan dengan potensi serta kemampuan yang dimiliki.
Untuk perangkat daerah terkait seperti BPBD dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor untuk mengantisipasi potensi dan dampak yang ditimbulkan akibat curah hujan yang masih tinggi serta angin yang kencang. Syarifah menyebut, kondisi cuaca saat ini berdasarkan prediksi yang disampaikan BMKG, hingga Februari curah hujan masih tinggi.
“BPBD harus terus mengantisipasi, demikian juga Disperumkim awasi dan antisipasi pohon-pohon yang sudah tua, khawatir akibat angin kencang dahan-dahan yang patah, jatuh dan bisa menimpa warga atau kendaraan. Semoga tidak ada bencana lagi,” harap Syarifah.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas menambahkan, untuk penanganan lanjutan terhadap rumah warga yang terdampak pihaknya telah mengambil beberapa langkah, salah satunya membantu warga dengan menyediakan kontrakan bagi rumah warga yang terdampak dan tidak bisa dihuni sambil menunggu penanganan perbaikan dari perangkat daerah terkait.
“Kondisinya tidak sama semua, kami melihat yang paling parah dan tidak bisa dihuni lagi, untuk sementara kita bantu dengan menyediakan kontrakan. Bantuan kedaruratan lain yang bisa kita berikan adalah menyediakan terpal untuk mencegah kerusakan tempat tinggal yang lebih parah,” katanya.
Terkait perbaikan fisik dampak dari bencana, BPBD Kota Bogor lanjut Theo sapaannya akan membuat surat keterangan yang akan dilimpahkan ke Disperumkim Kota Bogor atau dinas teknis lain untuk ditindaklanjuti.
Sementara untuk warga Kota Bogor, ia menghimbau agar meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi mengingat prediksi curah hujan yang masih tinggi dan angin kencang antara Februari hingga Maret 2022.
“Untuk yang di bantaran sungai juga harus waspada potensi tanah atau tebingan yang longsor diantisipasi. Untuk warga yang ingin menyampaikan laporan potensi bencana maupun yang terdampak bencana, silahkan cek di akun sosmed BPBD Kota Bogor maupun grup whatsapp,” kata Theo.** Fredy Kristianto