25.6 C
Bogor
Sunday, April 28, 2024

Buy now

spot_img

Puluhan Orangtua Murid Sekolah At Taufiq Geruduk Disdik

JURNAL INSPIRASI – Puluhan orangtua siswa Sekolag At Taufiq yang berlokasi di Jalan Cimanggu Permai, Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal, berunjukrasa di halaman Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) pada Rabu (12/1).

Dalam aksinya mereka membentangkan spanduk yang bertuliskan mosi tidak percaya dan meminta Disdik mencopot Plt Kepala Sekolah (kepsek) Ahmad Furqon.

Koordinator Lintas Wali Murid Bersatu, Edwin Wahyudin mengatakan, kedatangan mereka untuk menegaskan pernyataan wali kota yang mengambilalih SD dan SMP agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tersebut tetap berjalan di tengah konflik dua yayasan.

“Pemerintah Kota Bogor mengambil alih sekolah ini karena ada konflik antara YAB (Yayasan Al-Irsyad) dengan Yatib (At-Taufik), dan di waktu itu pula walikota meminta KBM di sekolah anak kami tetap berjalan kondusif, sehingga ditunjuklah Plt Kepala SMP At-Taufik yakni Achmad Furqon. Namun diperjalanan, Plt dinilai tidak netral dan cenderung keberpihakan dalam hal ini ke YAB, sehingga meresahkan para orang tua siswa dan juga sekolah,” kata Edwin kepada wartawan di lokasi.

Kata dia, keresahan orangtua mulai muncul saat adanya rapat dengan komite dan orangtua murid. Dimana saat itu disampaikan bahwa rencana Plt untuk melakukan linierisasi, dimana linierisasi itu kemudian dibelakangnya ada maksud memasukkan guru baru.

Menurutnya, Plt itu tidak punya kewenangan untuk menggantikan guru lama dengan baru. Sebab, tugas utamanya adalah menajalankan KBM. “Plt ini juga mulai ikut campur ke urusan keuangan dan SPP,” katanya.

Kata dia, orangtua murid menuntut agar Disdik segera mengganti Plt Kepsek. “Kami minta kepada Disdik untuk mengganti Plt. Kami ingin Plt yang lebih komunikatif dengan orang tua murid, terbuka, kemudian dalam mengambil keputusan harus dimusyawarahkan oleh kedua belah pihak, baik pihak YAB maupun Yatib,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disdij Kota Bogor Hanafi menjelaskan bahwa At Taufiq sedang dilanda dualisme antara Yatib dengan YAB. Dimana keduanya itu, sebelumnya datang ke Disdik untuk menyelesaikan permasalahan dan pihaknya menerima kedua belah pihak tersebut.

“Kemudian dimediasi oleh walikota, namun di waktu yang berbeda, di waktu bersamaan ternyata tidak ada titik temu, dimana keduanya saling menginginkan apa yang mereka inginkan,” jelasnya.

Hal itu, sambung Hanafi, membuat Pemkot Bogor mengambilalih dan menunjuk Plt Kepsek untuk menjalankan KBM.

“D menjalankan KBM itu tentu ada tahapannya, seperti kurikulumnya seperti apa, kemudian dapodik-nya (data pokok kependidikan) pun harus disesuaikan. Tetapi kenyataannya tidak direspon secara positif, tindakan operasional yang dilakukan oleh Plt SMPIT At-Taufik ini tidak didukung secara utuh,” katanya.

“Saya kumpulkan manajemen dan kedua belah pihak sepakat. Setelah pembelajaran diatur, disusun, dijadwalkan dan dapodik nya disesuaikan, karenakan sumber semuanya dapodik, dan pihak Yatib sudah mengakui bahwa izinnya itu milik Al-Irsyad, jadi tentu harus ada manajemen kedua belah pihak dilibatkan dan pertemuan beberapa kali. Disana itu ada dualisme yakni YAB dan Yatib” kata Hanafi.

Karena dualisme, maka pihaknya berkirim surat kepada Yatib untuk dibuatkan rekening penampungan dan spesimennya ya di kedua belah pihak dan waktu itu sudah setuju tetapi di lapangan tidak konsisten, tidak terlaksana.

“Proses KBM itu perlu manajemen, perlu pembiayaan makanya saya minta bikin rekening penampungan, pelaksanaannya terserah dan saya tidak memberikan kewenangan pengelolaan uang untuk kepala sekolah,” katanya

“Nah sekarang guru, tenaga kependidikan perlu berapa sekian orang, kan harus di sepakati, ternyata tidak sepakat, tidak mau, menginginkan seperti keinginan sendiri, saya kumpulkan, tetapi belum selesai saya ngomong sudah bubar. Setalah itu besok nya Plt mau masuk sekolah, tetapi ruangannya dikunci dan sekarang sudah mulai lagi dikunci ruangannya dari pihak guru, nah kita undang kedua belah pihak manajemen, tidak mengundang orangtua murid tapi ko kenapa datang bawa poster demo,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles