JURNAL INSPIRASI – Miris, nasib Imas (44) bersama suaminya Didin (50), warga Kampung Wangun 1, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor harus tinggal di rumah tidak layak huni pasca bencana longsor 2019 lalu.
Imas mengatakan, saat 2019 lalu pascakejadian longsor sampai saat ini belum mendapatkan bantuan untuk pembangunan rumahnya, meskipun dia termasuk dalam penerima Bantuan BLT DD.
“Saya berterima kasih atas bantuan dari desa dan kecamatan, untuk bantuan sembakonya, tapi kami mohon yang kamu butuhkan saat ini adalah perbaikan rumah,” papar Imas.
Menurutnya, dirinya harus rela berbagi tempat dengan 3 anaknya dengan tidur tanpa dinding penghalang, hingga saat hujan dan angin pasti sudah menjadi santapan sehari – hari.
“Pernah dulu mau pindah, tapi saya harus bayar dengan harga 4 juta, saya sama sekali tidak sanggup, dan mau pinjam pada bank keliling pun saya gak berani karena takut gak kebayar ” jelasnya kepada Jurnal Bogor, Minggu (09/01/22).
Terpisah, Eman warga yang datang menengok kondisi Imas mengatakan, dia mengaku sedih dan menangis ketika bertemu dan berbincang langsung dengan ibu Imas warga RT 02 RW 09. Pasalnya rumah Imas dalam kondisi yang sangat memprihatinkan terbuka tanpa dinding bagian depan .
“Sangat prihatin dan kurang layak dihuni dalam kondisi saat ini, apalagi kita tahu desa Karang Tengah juga banyak pengusaha wisata yang dikunjungi oleh wisatawan luar daerah, namun masih ada yang bernasib memprihatinkan seolah tanpa perhatian,” paparnya.
Dia pun mengajak dan mengetuk pintu hati untuk para donatur yang mempunyai kelebihan rejeki dan kepedulian untuk bisa membantunya. Kalau untuk pemerintahan dia sudah pernah sampaikan kepada aparat setempat untuk disampaikan kepada pemerintah desa. “Namun sampai saat ini dari tahun 2019 belum ada realisasi bantuan yang dating,” pungkasnya.
Sampai diturunkannya berita ini, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintahan desa perihal warganya yang perlu bantuan.
** Nay Nur’ain