JURNAL INSPIRASI – Belakangan ini masyarakat di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor diresahkan dengan beredarnya isu pelaku penculikan dan mencari korban sasarannya adalah anak-anak. Kapolsek Nanggung AKP Achmad Budi Santoso menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Kapolsek Nanggung menerangkan, berkaitan informasi penculikan yang berlokasi TKPnya di Kampung Panjaungan, Desa Batutulis beberapa waktu lalu, itu merupakan suatu peristiwa yang patut diduga tetapi dari hasil penyelidikan serta pendalaman informasi bahwa yang bersangkutan dalam kondisi depresi.
“Secara psikologis, ketika yang bersangkutan diajak berkomunikasi tidak nyambung karena pernyataannya yang berubah rubah,” jelasnya Kapolsek Nanggung, AKP Achmad Budi Santoso kepada Jurnal Bogor, Sabtu (8/1).
Dari penyelidikan, bersangkutan dengan jenis kelamin perempuan sekitar usia 40 tahun merupakan warga Cibatok, Kecamatan Cibungbulang kini telah dikembalikan pada keluarganya untuk diawasi dan dilakjukan pengobatan di Rumah Sakit Marzuki Mahdi.
“Kebetulan warga kita ada yang mengenali, bahwa yang bersangkutan adalah warga Cibatok Cibungbulang,” ujar
Lebih lanjut Kapolsek mengatakan, saat media sosial banyak beredarnya informasi isu terkaait penculikan. Menurutnya, memang kejadian penculikan itu ada, tetapi diluar wilayah, namun tidak semasif seperti apa yang digambarkan dalam informasi atau di media sosial.
Meski demikian, masyarakat diminta agar tetap waspada. “Untuk itu kami mengimbau kepada seluruh warga Kecamatan Nanggung untuk tidak mudah terpancing atau terprovokasi oleh suatu berita berita yang belum tentu jelas kebenarannya,” kata dia.
Apabila menemukan warga yang tidak dikenal, curiga boleh saja tetapi jangan main hakim sendiri. “Kami sarankan segera laporkan ke aparat kepolisian atau Babinsa. Silahkan laporkan yang kemudian untuk dimintai keterangan,” jelasnya.
Kalau memang terbukti, mempunyai itikad suatu perbuatan pidana yang bersangkutan akan diproses sesuai ketentuan secara aturan hukum.
Bilamana yang bersangkutan kondisi kejiwaannya mengalami depresi terutama untuk pemanggilan, maka perlu diketahui keberadaan keluarganya.
“Tentu kami berupaya untuk menyerahkan ke instansi seperti ke Satpol PP, Dinas Sosial atau Dinas Kesehatan untuk dilakukan rehabilitasi,” tukasnya.
** Arip Ekon