JURNAL INSPIRASI – Sektor pertanian tetap dan akan terus menjadi tumpuan pembangunan nasional, tidak hanya sebagai penyedia dan penyangga pangan namun juga sebagai kontributor devisa sekaligus sebagai sektor penyedia lapangan perkerjaan terutama di perdesaan.
Untuk itu sektor pertanian akan menjadi sektor masa depan Indonesia dan negara-negara lain akan memiliki ketergantungan dengan pangan salah satunya bersumber dari Indonesia.
Sehingga diperlukan pengelolaan sektor pertanian yang terencana, terukur dan produktif ditengah kelangkaan pangan dan beratnya persaingan dalam penguasaan sumber energy dan pangan. Kinerja Sektor Pertanian terus mengalami peningkatan cukup signifikan.
Kondisi ini membuktikan bahwa sektor pertanian merupakan solusi pasti atas perbaikan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda seluruh dunia.
Untuk mencapai target dalam Nawacita, Kementerian Pertanian telah menerapkan strategi untuk memposisikan kembali pertanian sebagai motor penggerak pembangunan nasional, meliputi:
1) pencapaian swasembada padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah serta peningkatan produksi gula dan daging; 2) peningkatan diversifikasi pangan; 3) peningkatan komoditas bernilai tambah dan berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor; 4) penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi; 5) peningkatan pendapatan keluarga petani; dan 6) akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian
Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr mengatakan kebijakan pembangunan pertanian saat ini merupakan lanjutan dari periode sebelumnya dengan menitikberatkan kepada pembangunan pertanian menuju pertanian industri, dari sistem pertanian tradisional menuju sistem pertanian modern.
Sektor pertanian diberikan mandat pada agenda pembangunan memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan. Maka pembangunan pertanian dan pangan diarahkan dalam mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani.
Pertanian maju bisa diartikan dengan peningkatan kualitas SDM pertanian yang mampu meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraannya. Apabila ditinjau dari indikator ekonomi, dicirikan dengan kestabilan lembaga dan pranata pertanian dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi sekaligus menyumbang penciptaan/penyerapan tenaga kerja.
Pertanian maju juga ditandai dengan peran serta masyarakat secara nyata dan efektif dalam pembangunan pertanian. Sedangkan pertanian mandiri bisa diartikan bahwa dalam pembangunan pertanian berdasarkan kemampuan dalam negeri sesuai dengan kondisi masyarakat.
Pertanian mandiri diindikasikan dengan memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya pertanian, memiliki SDM yang berkualitas dalam memenuhi kebutuhan pembangunan pertanian, mampu mendorong tumbuhnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang maju dan memiliki kemampuan mendorong tumbuhnya kreativitas untuk selalu aktif dan bekerja sama dengan pihak lain.
Pertanian modern diartikan bahwa pembangunan pertanian berbasis inovasi yang sejalan dengan revolusi industri 4.0 sehingga pertanian modern yang dikembangkan memiliki karakteristik: memproduksi sesuai kebutuhan, bernilai ekonomi tinggi, produktivitas tinggi serta bersifat ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dalam arahan Evaluasi kinerja yang dilaksanakan di Bali 6 sd 9 Desember Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.S
menyampaikan bahwa kata Maju bermakna bahwa dalam melaksanakan pekerjaan, semua jajaran di BBPP Batu harus berupaya keras untuk meningkatkan kinerja.
Semua harus berpikir dan berupaya keras untuk maju. Maju dalam segala aspek. Secara tersamar, bahkan dalam urusan karir baik sebagai pejabat fungsional khusus mupun fungsional umum, semua pegawai harus berusaha untuk maju. Tidak boleh berhenti apalagi mundur.
Peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani sebagai pelaku utama pertanian tidak hanya mengikuti deret ukur tetapi harus ada lompatan dengan mengikuti deret hitung. Untuk itu semua pegawai harus bekerja bahu membahu dan menjalin hubungan yang harmonis dan sinergis dengan seluruh pemangku kepentingan.
Mandiri diartikan sebagai upaya dan tekad yang kuat untuk memaksimalkan potensi sumberdaya pertanian sehingga ketergantungan kepada pihak luar secara bertahap dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Dalam konteks penyediaan pangan, mandiri dimaknai sebagai tercapainya kondisi swasembada. Impor bahan pangan, hanya boleh dilakukan dalam keadaan terpaksa setelah semua upaya dilaksanakan.
Karena itu semua komponen bangsa harus berpartisipasi secara penuh dalam membangun sektor pertanian. Secara konkrit, perlu diubah paradigma pembangunan sektor pertanian yang lebih banyak mengandalkan sumberdana dari pemerintah, daripada perbankan dan swasta, pada masa mendatang peran swasta dan perbankan harus lebih dominan, sedangkan sumberdana pemerintah diharapkan untuk peran fasilitasi, insentif, dan advokasi.
Modern harus menjadi pendorong loncatan pertumbuhan sektor pertanian. Tanpa penerapan teknologi modern, sektor pertanian tidak akan maju dan tumbuh. Perkembangan teknologi harus didorong dan dipacu.
Karena pertumbuhan populasi penduduk Indonesia per tahun hampir mencapai 2 persen, maka harus diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi agar kesejahteraan masyarakat meningkat. Pertumbuhan hanya dapat dicapai melalui pengembangan dan penerapan teknologi.
menyampaikan bahwa rumus kehidupan agar tetap tumbuh, artinya kondisi hari ini harus lebih baik dibandingkan hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Untuk itu, teknologi modern harus dikembangkan dan diterapkan. Konsep efek pengganda (multiplier effect) harus selalu menjadi pedoman dalam bekerja.
Di akhir arahannya, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu agar semua staf BBPP Batu dapat saling membantu bahu-membahu dalam bekerja. Ditekankan bahwa kesuksesan BBPP Batu sangat bergantung pada kinerja seluruh pegawai, karena kinerja BBPP Batu merupakan akumulasi dari performa seluruh pegawai.
**T2S /BBPP Batu