JURNAL INSPIRASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mencatat sebanyak 11 sekolah dari berbagai jenjang di ‘Kota Hujan’ tersebut terpaksa ditutup dan dihentikan proses pembelajaran tatap muka (PTM) karena adanya temuan kasus positif Covid-19 sejak Oktober 2021 lalu.
Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi mengatakan, dari puluhan kasus positif Covid-19 yang terjadi di 11 sekolah tersebut, mayoritas berstatus orang tanpa gejala (OTG) hingga mengalami gejala ringan.
Kendati demikian, saat ini 11 sekolah tersebut sudah kembali melaksanakan PTM. Lantaran siswa dan guru yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 sudah dinyatakan sembuh, dan tidak ada penambahan kasus Covid-19 terhadap orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19.
BACA JUGA Pegawai Cleaning Services RS KBP Tewas Terjatuh dari Lantai 4
“Semuanya bergejala ringan dan OTG. Alhamdulillah semuanya sudah sembuh dan saat ini PTM bisa dilakukan kembali,” katanya, Selasa (7/12/2021).
Untuk mengantisipasi potensi munculnya Covid-19 di lingkungan sekolah di kemudian hari, pihaknya juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak dan dinas terkait. Seperti sekolah dan Dinas Kesehatan.
Pihaknya meminta agar membantu mensukseskan PTM di Kota Bogor, salah satunya dengan penguatan surveilans.
“Kami juga meminta kepada pihak-pihak terkait termasuk Kementerian Kesehatan, untuk kembali memperkuat surveilans demi menekan potensi penyebaran Covid-19 di sekolah,” ujarnya.
Berdasarkan laporan yang diterima pihaknya dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, hingga saat ini belum ada tanda-tanda varian Covid-19 baru yang terjadi di lingkungan sekolah.
BACA JUGA Buruh di Banten Tolak Besaran UMK 2022, Ini Respon Gubernur
Sebab, berdasarkan hasil tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bogor, semua kasus positif Covid-19 yang terjadi di sekolah, menunjukkan gejala Covid-19 pada umumnya.
“Kasus positif Covid-19 di sekolah gejalanya seperti Covid-19 pada umumnya. Tidak ada tanda-tanda atau indikasi muncul varian Covid-19 baru. Semoga saja tidak ada Covid-19 varian baru di Kota Bogor,” ungkapnya.
Hanafi mengimbau kepada pihak sekolah dan orang tua agar betul-betul mengawasi putra-putrinya, khususnya pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.
“Saya minta kepada semuanya agar tetap waspada terkait potensi penyebaran Covid-19. Apalagi di momen Nataru nanti. Saya minta orang tua dan sekolah harus antisipatif betul dan mengawasi anak-anaknya,” ujarnya.
**ahmad solehudin/mg-uika