Home News Buruh di Banten Tolak Besaran UMK 2022, Ini Respon Gubernur

Buruh di Banten Tolak Besaran UMK 2022, Ini Respon Gubernur

Wahidin Halim

JURNAL INSPIRASI – Gubernur Banten Wahidin Halim menanggapi adanya penolakan dari serikat buruh terkait besaran Upah Minimum Kabupaten dan Kota (UMK) tahun 2022 di Banten.

Dikatakan Wahidin, besaran UMK sudah mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan (Menaker).

“Buruh nuntut naik, pengusaha engga, mau gimana? Formulasi (besaran UMK) sudah dibuat mengacu pada PP dan SE Menaker,” ujar Gubernur Banten, Senin (6/12/2021).

BACA JUGA Double Track Selesai, Kawasan Batutulis Diminta Ditata Rapi

Terkait adanya tuntutan serikat buruh yang menginginkan UMK 2022 direvisi naik sebesar 5,4 persen dari UMK tahun 2021, Wahidin mengaku bahwa sedikit kebingungan jika UMK buruh dinaikan.

Menurut mantan Wali Kota Tangerang itu, apabila UMK tahun 2022 dinaikan, maka akan melanggar aturan dan pengusaha akan menjerit, bahkan bisa angkat kaki dari Provinsi Banten.

“Kalau Gubernur naikin (UMK), pengusaha enggak mau bertentangan juga sama PP. Lalu Gubernur harus gimana?” kata Wahidin.

Sebelumnya, serikat buruh dan pekerja di Provinsi Banten akan melakukan mogok kerja pada 6 sampai 10 Desember 2021.

BACA JUGA Komisi II Tunggu Kontribusi Direktur Baru PDJT Kota Bogor

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk penolakan penetapan UMK tahun 2022 yang sudah disahkan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim.

“Kami menyatakan dalam masa berkabung atas matinya kesejahteraan dan keadilan untuk buruh di Provinsi Banten, kami akan melakukan mogok daerah dari tanggal 6 sampai dengan 10 Desember 2022,” kata perwakilan Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) Intan Indra Dewi melalui keterangannya.

Diketahui, penetapan UMK itu sesuai Keputusan Gubernur Banten Nomor 561/Kep.282-Huk/2021 dan disahkan pada tanggal 30 November 2021 oleh Gubernur Banten. Diantaranya menetapkan UMK Kota Tangerang 2022 sebesar Rp 4.285.798,90. Nilai UMK Kota Tangerang tahun 2022 naik sebesar 0,56% dibanding 2021 sebesar Rp 4.262.015.37. Sementara itu, UMK Kota Tangsel tahun 2022 sebesar Rp 4.280.214,51.

BACA JUGA Jawab Kebutuhan Masyarakat, UIKA Buka 4 Prodi Baru

Lalu besaran UMK Cilegon 2022 menjadi yang terbesar jika dibandingkan dengan daerah lain. Angka UMK Kota Cilegon 2022 ditetapkan sebesar Rp 4.340.254,18. UMK Serang 2022 yang meliputi UMK Kabupaten Serang sebesar Rp 4.215.180,86 dan UMK Kota Serang yakni Rp 3.850.526,18.

Daftar UMK Banten 2022

Kota Cilegon: Rp 4.340.254,18 UMK 2022
-Kota Tangerang: Rp 4.285.798,90 UMK 2022
-Kota Tangerang Selatan: Rp 4.280.214,51 UMK 2022
-Kabupaten Tangerang: Rp 4.230.792,65 UMK 2022
-Kabupaten Serang: Rp 4.215.180,86 UMK 2022
-Kota Serang: Rp 3.850.526,18 UMK 2022
-Kabupaten Pandeglang: Rp 2.800.292,64 UMK 2022
-Kabupaten Lebak: Rp 2.773.590,40


**mia nurjanah/mg-uika

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version