JURNAL INSPIRASI – Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Program studi publik relations Universitas Mercu Buana menyelenggarakan Kuliah Peduli Negeri (KPN) secara virtual, Senin (22/11/21).
Acara yang dilaksanakan pada Kamis (18/11) lalu ini mengusung tema Personal Branding Class with Art Community and Sharing Session with Noir.Lab at SMK Metland Cileungsi.
Hal ini disampaikan oleh ketua pelaksana acara tersebut, Septia Nandypta Sitio. Menurutnya, KPN ini dihadiri oleh peserta dengan total 41 siswa-siswi kelas 10 dan 11.
BACA JUGA: Puluhan Warga Tolak Penutupan Sekolah SMK Generasi Mandiri
“Webinar ini menghadirkan 2 narasumber yaitu Yoga Saputra perwakilan dari Noir Lab dan pembicara utama Robby Firliandoko selaku Wakil Direktur Komite Kabupaten Bogor Kreatif (Kabekraf),” ucapnya kepada wartawan.
Septia menjelaskan, tujuan dilakukannya KPN ini adalah tanda bakti dari mahasiswa ilmu komunikasi Mercu Buana untuk masyarakat.
“Kegiatan ini juga didukung oleh Dosen Mata Kuliah Peduli Negeri (KPN) Syerli Haryati, SS, M.Ikom dan Roni Ridho selaku Kepala Sekolah dari SMK Metland Cileungsi,” kata Septia.
Webinar (Sharing Session) yang disponsori oleh GFshop ini, lanjut Septia, dikemas dalam bentuk penyampaian materi dan presentasi yang ditambahkan diskusi tanya jawab antara pemateri dengan siswa-siswi.
BACA JUGA: Lomba Senam Pancakarsa di Jonggol Hanya Diikuti 6 Desa
“Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi bagaimana cara agar millenials dapat menumbuhkan kepercayaan diri yang positif, sehingga dapat memiliki personal branding yang dapat menentukan siapa dirinya sebagai bekal untuk masa depan,” lanjutnya.
Di lokasi yang sama, Yoga Saputra, anggota Noirlab menyampaikan, Noirlab sebagai ruang berekspresi publik sudah berdiri pada tahun 2018 yang diinisiasi secara bersama.
“Kami sepakat untuk mewujudkan mimpi-mimpi kami, untuk bisa memfasilitasi dan juga bisa mewadahi teman-teman kreatif, teman-teman musisi, visual art, dan lain-lainnya,” katanya.
Menanggapi Yoga Saputra, Wakil Direktur Kabekraf, Robby Firliandoko menuturkan personal branding penting tapi genting.
BACA JUGA: ANBK, SDN Pabuaran Numpang ke Sekolah Lain
“Personal branding adalah seni memperkenalkan diri, bukan menjual diri. Banyak orang dalam memperkenalkan dirinya hanya menjual dirinya, maksudnya adalah ia hanya berfokus pada merapikan penampilan, penataan rambut, fokus dalam ngerapihin packaging bajunya, tetapi tidak memikirkan personal brandingnya untuk apa,” ucap Robby.
Padahal, menurut Robby value dalam diri harus diangkat, karena dalam membangun personal branding itu secara tidak sadar, tetapi mempunyai efek yang sangat luar biasa.
“Yuk dievaluasi kembali personal branding diri kita masing-masing, ingin dikenal seperti apa, dan dijalani ingin ke arah mana,” katanya.
Robby berharap, dengan diadakannya webinar (sharing session) ini, diharapkan agar para millenials lebih siap untuk memiliki personal branding.
“Saya berharap semua milenials, mempersiapkan diri, seperti apa mereka ingin dikenal dan tentang dirinya dengan cara menumbuhkan kepercayaan diri positifnya,” pungkasnya.
**naynur’ain