Ciawi | Jurnal Inspirasi
Usai Kepala Desa (Kades) Jambu Luwuk, Kecamatan Ciawi, Mulyana dibuatkan kesal oleh CV. Nilas Jaya, pihak pelaksana proyek pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di SDN Jambu Luwuk 2, giliran Kades Banjarwaru yang mendapatkan perlakuan sama. Dimana, dua pelaksana pembangunan proyek dibawah Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, baik yang mengerjakan pemagaran maupun rehab ruang kelas di SDN Banjarwaru 2, tidak memberikan laporan atau pemberitahuan kepada pihak pemerintah desa.
Kades Banjarwaru, Abdul Rahman mengungkapkan, di wilayahnya ada dua proyek pembangunan yakni pemagaran dan pengerjaan rehab ruang kelas di SDN Banjarwaru 2, namun hingga saat ini baik dari pihak pelaksana maupun sekolah, tidak ada informasi masa sekali.
“Proyek itu sudah mulai dikerjakan, anehnya tidak ada laporan pemberitahuan ke kami di desa,” ungkapnya kepada wartawan.
Menurutnya, kedua proyek yang sedang dikerjakan pihak ketiga, mulai pemagaran yang dilaksanakan CV. Bilal Prima Jaya dengan anggaran sebesar Rp.63,5 juta dan CV. Pesona Duta Karya, pelaksana rehab ruang kelas sebesar Rp.470 juta, sama sekali tidak ada laporan.
“Harusnya pelaksana datang ke desa dan minta izin. Kami sama sekali tidak tahu dan hanya mendapatkan laporan dari warga,” tegas Kades Banjarwaru yang akrab dipanggil Geledeg tersebut.
Ia menjelaskan, pemagaran dan juga pembangunan ruang kelas di sekolah yang berada di Kampung Gang Ayu, hasil pengajuan desa melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).
“Jadi kedua proyek itu tidak langsung ada begitu saja, kalau tidak diajukan dari wilayah,” ujarnya.
Geledeg menegaskan agar kedua pelaksana proyek yang ada di wilayahnya datang ke kantor desa dan meminta izin. Sehingga, pemerintah desa mengetahui perusahaan mana yang mendapatkan proyek di sekolah tersebut.
“Kalau pengerjaan pembangunan nya tidak sesuai dengan perencanaan, bisa kami tegur. Bagaimana pun kami bagian dari pemerintahan. Hargailah pemerintah desa, jangan nyelonong begitu saja,” imbuhnya.
Saat ke lokasi, baik proyek pemagaran maupun rehab ruang kelas SDN Banjarwaru 2 sedang dilaksanakan pengerjaan. Namun, kedua pelaksana tidak ada di lokasi dan hanya para pekerja saja.
Anehnya lagi, CV. Prima Consult selaku konsultan pengawas pemagaran dan rehab ruang kelas tidak ada di lokasi, termasuk kepala sekolah pun ketika hendak di konfirmasi sedang tidak ada di tempat.
**dedesuhendar