28.1 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Warung Warga Tertutup Tembok Pagar Perumahan

Kemang | Jurnal Inspirasi

PT Kahuripan kini terus berbenah diri mengembangkan bisnis propertinya. Bahkan untuk menarik minat para konsumen, selain melakukan perapian aset, rencananya sejumlah hunian baru akan dibangun di lahan seluas puluhan hektar tersebut.

Namun tampaknya dibalik itu semuanya sejumlah masyarakat tampak dirugikan. Meksipun Kahuripan memiliki hak dan kewenangan untuk merawat kawasannya itu, tapi sejumlah warga mengeluh.

Seperti salah seorang pemilik warung Mad Soleh yang mengais rezeki dari berjualan kopi, kini harus tertutup rapat oleh pagar yang dilakukan oleh PT Kahuripan. Bukan hanya dipagar, PT Kahuripan pun kini telah menanam pohon disatukan dengan tembok pagar itu.

“Dulu katanya mau dikasih ruang tapi pada kenyataannya warung saya ditutup, bahkan saya hanya bisa pasrah sebagai orang kecil, namun demikian saya tetap tak patah arang saya memasang bacaan jualan kopi di pagar itu agar masih ada pembeli,” katanya.

Kades Jampang  Wawan Hermawan mengatakan, dari pemerintah desa berupaya semaksimal mungkin  terkait dengan keluhan warga Desa Jampang yang terimbas pembangunan PT Kahuripan. Pemerintah Desa Jampang juga bahkan telah meminta kepada PT Kahuripan agar menempatkan warga yang berjualan ditempatkan layak. “Karena memang selama ini mereka mengandalkan dari hasil berjualan,” katanya.

Terkait dengan pemagaran Pemeritah Desa Jampang memang tidak punya kewenangan dengan tinggi rendahnya, namun upaya dari pemerintah desa mendesak agar pagar maupun akses jalan bisa dilalui warga. “Sehingga jalan tersebut jangan sampai dibikin tangga,” katanya.

Bahkan pemerintah desa yang berada di seputar PT Kahuripan meminta fasos fasum PT  Kahuripan segera direalisasikan karena sampai saat ini belum ada niat dari PT Kahuripan untuk menyerahkan fasos fasum itu. “Dan berharap fasos fasum  segera direalisasikan,” katanya.

Sementara menurut pihak PT Kahuripan, Rujito terkait dengan pemagaran itu merupakan kewenangan PT Kahuripan dan warga tidak usah protes. “Itu kan tanah Kahuripan ya terserah kita mau dipagar atau tidak, sebaiknya gak usah diangkat dulu deh, ini juga kita lagi bahas sama pemeritah desa dan kecamatan,” cetusnya mengakhiri.

** Cepi Kurniawan

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles