25.8 C
Bogor
Wednesday, April 17, 2024

Buy now

spot_img

IMI Kabupaten Bogor Jajaki Mou dengan Disaster Academy

Gelar Safety Riding Penggiat Motor Trail

Cijeruk | Jurnal Inspirasi

Berawal dari kehadiran Disaster Academy (DA) sebagai salah satu lembaga yang concern pada migitasi kebencanaan atau pengurangan risiko bencana dan pertolongan pertama pada kecelakaan  melalui program-programnya yang bersinergi dengan beragam komunitas, termasuk yang pada Minggu (1/8) dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Bogor. IMI juga sedang menjajaki Mou dengan Disaster Academy untuk melaksanakan program sejenis untuk klub-klub lainnya yang tergabung di IMI.

Pada kesempatan ini, DA dan IMI menggelar workshop pertolongan pertama pada kecelakaan terhadap para penggiat motor trail di kawasan Bogor Selatan. “Program ini tentunya sangat penting diberikan pada penggiat motor trail , karene sangat rentan dengan kecelakaan yang beragam ketika mengarugi jalur yang tidak biasa,” ujar Dudi Mulyadi selaku Sekretaris IMI Kabupaten Bogor dalam keterangannya, Minggu (1/8)

Hal senada juga diungkapkan H.Unang Rusnadi sebagai Ketua Disaster Academny sebagai pengagas acara yang mengambil tema “Semua Bisa Menjadi Penolong” yang digelar di D’Hary Garasi Café CIcurug ini. “Pada dasarnya semua penggiat motor trail tahun mengenai dinamika dan konsekuensi dari olahraga ini, tetapi secara detail mungkin belum faham ketika teman sesamanya mengalami kecelakaan,” ujarnya.

Lebih lanjut H Unang mengatakan jika sebagai penggiat motor trail, sangat banyak risiko yang mengintai, dari mulai lecet, patah tulang, kehabisan nafas hingga nyawa yang melayang karena medan yang tidak bisa diprediksi. “Oleh karena itu kami membekali para penggiat motor trail ini dari hal-hal yang sangat mendasar,” ujarnya.

Sementara itu  Hari Priatna selaku pemateri membeberkan meteri mengenai Ris Management dan antisipai pertolongannya dalam kegiatan motor trail, hingga bermacam mitigasi bencana dari mulai yang terendah seperti luka tergores, patah tulang, pendarahan, kecapean hingga pingsan. “Banyak sekali yang harus diperhatikan, terutama kondisi tubuh ketika akan melaksanakan aktivitas  agar tidak memaksakan karena medannya berat,” ujarnya.

Pada riders sebenarnya sudah paham walaupun terkadang kurang prepare hingga minimnya alat medis yang dibawa ketika akan melakukan aktivitas ini, termasuk cara penanganan hal yang tidak dinginkan ketika di area hutan dan lainnya. “Pada raider biasanya paham mengenai mesin motornya ketika terjadi kendala tetapi ketika ada salah satu temannya ada yang terkendala, biasanya mereka bingung untuk mengambil tindakan medis yang tepat,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut H Oka selaku penggiat motor trail senior dan ketua Liars Club menambahkan bahwa pada dasarnya para penggiat hobi motor trail ini sering mengindahkan hal-hal detail tersebut walaupun sebenernya mereka paham mengenai pentingnya alat P3K dan penangananya. “Makanya saya harapkan seluruh penggiat motor trail juga melengkapi dirinya dengan pengetahuan ini,” ujarnya.

** Ass/Ag/rls

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles