Cemplang | Jurnal Inspirasi
Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang pembagian dilakukan di BRI Cabang Cibungbulang, Desa Cemplang Kabupaten Bogor berpolemik. Selain soal dugaan adanya pungli yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, lokasi pembagian BPUM itu juga sering menimbulkan kerumunan warga.
Terkait hal itu pihak Pemerintah Desa Cemplang membantah soal adanya pungutan liar yang melibatkan pegawai Desa Cemplang. Menurut Sekdes Cemplang Diki pihaknya tidak tahu menahu soal adanya pungutan dalam program penyaluran di wilayah tersebut.
“Saya gak tahu dan desa juga gak ada kader, jadi kalau adanya informasi adanya pungutan itu tidak benar yang dilakukan pihak Desa Cemplang lakukan pungli bantuan tersebut,” tegas Diki.
Bahkan Diki menjelaskan untuk lokasi penyaluran bantuan BPUM yang berada di Desa Cemplang itu tidak hanya desa-desa yang ada di Kecamatan Cibungbulang saja, namun beberapa kecamatan juga pembagianya dilakukan di BRI Cabang Cemplang.
“Karena buka hanya Kecamatan Cibungbulang, ada kecamatan lain seperti Pamijahan dan Ciampea kadang masuk ke sini, dulu itu pembagiannya di kantor BRI karena penuh akhirnya BRI sewa di lahan pool bus, namun dengan adanya informasi pungli, akhirnya ditutup dulu dan sekarang kembali ke depan Kantor BRI,” katanya.
Terikat protocol kesehatan, pihak Desa Cemplang juga dalam pengamanan memang tidak dilibatkan oleh pihak BRI, karena sambung Diki, pihak BRI sudah berkoordinasi dengan TNI-Polri. “Linmas kami juga tidak dilibatkan jadi untuk pengamanan itu udah ada dari Polsek dan Koramil, kalau terjadi penumpukan warga kami hanya mengimbau itu juga tidak standby di lokasi,” katanya.
Sementara Kepala Cabang BRI Cemplang Luky juga membantah adanya pungli yang dilakukan pihak BRI. Sedangkan terkait sewa lahan itu hanya seperlunya saja ketika bantuan itu disalurkan. “Sewa lahan itu seperlunya saja setiap setiap UMKM cair saja, terkait adanya pungli dari internal itu tidak ada kecuali dari eksternal saya gak tahu,” pungkasnya.
** Cepi Kurniawan