Bima Minta Rumah Sakit Tambah Kapasitas Tempat Tidur
Bogor | Jurnal Inspirasi
Gubernur Ridwan Kamil telah menetapkan bahwa Jawa Barat saat ini dalam siaga 1 kasus Covid-19. Hal itu pun membuat Kota Bogor harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan bahwa data kasus positif covid di ‘Kota Hujan’ tengah naik.
Kemungkinan, hal itu terjadi lantaran efek mudik Lebaran atau kemungkinan adanya varian baru virus corona. “Tapi belum ditemukan varian dari India. Namun, tidak menutup kemungkinan itu ada hanya belum sempet diteliti saja. Karena kondisi tersebut kita mesti siaga semua,” ujar Bima kepada wartawan, Selasa (15/6).
Bima menuturkan bahwa tingkat hunian rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) berada di angka 49 persen, setelah sevelumnya selalu di bawah 20 persen. “Sedikit lagi ada di ambang batas WHO. Saya sudah perintahkan agar setiap rumah sakit menambah tempat tidur RSUD sudah ditambah menjadi 100 semuanya sekarang sedang ditambah kapasitasnya untuk mengantisipasi ledakan beberapa hari kedepan,” jelasnya.
Kemudian, kata Bima, Pemkot Bogor saat ini sedang menjajaki juga tempat isolasi tambahan selain di BPKP Ciawi. “Ada satu lokasi yang sedang kita siapkan juga, sehingga kalau terjadi ledakan bisa dialokasikan ke situ,” ucapnya.
Atas dasar itu, Bima meminta agar seluruh masyarakat untuk menahan mobilitas. Pemkot, sambungnya, akan memperketat pengawasan di wilayah terkait dengan kegiatan kegiatan warga.
“Satgas Covid-19 dan Forkopimda sepakat untuk melakukan tindakan yang lebih tegas untuk setiap pelanggaran prokes. Sebab, saat ini warga sudah mulai merasa kondisinya sudah biasa. Banyak tempat usaha yang melanggar jam operasional jam 9 malam,” tuturnya.
Selain itu, Bima menyatakan bahwa Pemkot Bogor akan mempercepat vaksinasi. “Untuk stok ya masih ada tapi terbatas. Saya akan langsung meminta kepada Menteri Kesehatan untuk stok vaksin ditambah lagi,” imbuhnya.
Apalagi, kata dia, pada Kamis (17/6) Presiden Jokowi akan datang ke Stasiun Bogor untuk meninjau pelaksanaan pemberian vaksin. “Kita akan melakukan pemberian vaksin kepada pengguna kereta api yang sangat beresiko membawa virus dari luar masuk ke Kota Bogor,” tegas Bima.
Saat disinggung apakah jam operasional toko dan mal akan kembali diperketat. Bima mengaku bahwa hal itu belum ada arahan dari pemerintah pusat. “Belum ada, karena dari pusatnya belum. Kita harus pastikan juga ekonomi tidak terdampak,” tukas dia.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) per Selasa (15/6) terdapat tambahan 73 kasus positif, sehingga jumlah kasus keseluruhan sejak awal pandemi mencapai 16.852. Dengan rincian 756 pasien masih melaksanakan isolasi, 15.828 dinyatakan sembuh, dan 268 orang meninggal dunia.
** Fredy Kristianto