Lamongan | Jurnal Inspirasi
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan merespon dengan cepat intruksi dari Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Kementerian Pertanian, melaui Unit Pelaksana Penyuluhan Pertanian Sukodadi mengadakan kegiatan Bimtek BPP Kostratani dan Bimtek Pengelolaan Kesuburan Lahan dengan tema pemupukan berimbang tingkatan produktivitas dan daya saing pertanian yang bertempat di BPP Pucuk, Jum’at, 11 Juni 2021.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan PPL yang ada di 7 BPP di kabupaten Lamongan dan PPL sebanyak 30 peserta. Protokol kesehatan tetap diterapkan dengan jaga jarak dan menggunakan masker pada saat kegiatan sosialisasi dimasa pandemi covid 19.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian-Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP), “Bimtek dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan SDM seiring peningkatan fungsi BPP menjadi KostraTani, kita membutuhkan lebih banyak SDM yang berkualitas untuk mendukung kinerja BPP KostraTani,” begitu ucapnya ditempat terpisah.
Dalam sambutannya bapak Sujarwo Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lamongan menyampaikan bahwa Kabupaten Lamongan menjadi produksi terbesar di Jawa Timur no 1 dan untuk tingkat Nasional peringkat ke 5. “Ini artinya produksi padi terbesar di Jawa Timur dipegang oleh Kabupaten Lamongan”, begitu ucapnya.
” Sekarang ini sudah era digital yang memudahkan petani mendapatkan informasi, termasuk informasi pertanian. Maka kita jangan ketinggalan dengan petani, harus terus update ilmu. Termasuk bimtek ini untuk mengupgrade ilmu kita. Semoga bisa diikuti dengan baik, karena banyak materi yang bisa didapat”, begitu harapnya.
Beberapa materi yang disampaikan oleh tim fasilitator meliputi ; Penguatan tugas dan fungsi serta peran BPP Kostratani melalui pemanfaatan informasi komunikasi (TIK), Mekanisme pelaporan utama Kementerian Pertanian di BPP Kostratani, Penguatan perencanaan pupuk melalui aplikasi e-RDKK, Pengelolaan kesuburan tanah pertanian, Pengenalan kualitas pupuk anorganik, organik, hayati dan pembenah tanah.
Setelah itu dilanjutkan dengan materi; Pengelolaan hara tanah sawah dan Pengelolaan hara Lahan kering serta Teknologi konservasi tanah dan airdan juga Pengelolaan bahan organik.
Untuk materi yang terakhir yaitu ; Perhitungan konferensi pupuk tunggal ke majemuk, kemudian Cara pengambilan contoh tanah dan pupuk serta Dasar penyusunan rekomendasi pemupukan dan Peragaan penggunaan alat uji tanah sawah.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, agar dapat secara langsung memantau perkembangan produksi dan produktivitas komoditas strategis dari seluruh Indonesia, Kementan menyambungkan BPP Kostratani dengan Agriculture War Room (AWR) di Jakarta, kantor pusat Kementan.
“Melalui BPP Kostratani, kita ingin ketahanan pangan Indonesia semakin meningkat, sehingga kita bisa mandiri pangan. Pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia pun turut meningkat,” kata Mentan Syahrul.
Oleh sebab itu, penguatan Kostratani terus dilakukan Kementan. Salah satunya melalui Bimbingan Teknis BPP Kostratani Dengan Tema “Pemupukan Berimbang Tingkatkan Produktivitas Dan Daya Saing Pertanian”.
** Maju Mandiri Modern Arthur Benny Jaeng Widodo/ Penyuluh Pertanian