Home News Bima Arya Didemo Telah Pidanakan Habib Rizieq

Bima Arya Didemo Telah Pidanakan Habib Rizieq

Bogor | Jurnal Inspirasi

Walikota Bogor Bima Arya didemo pendukung Habib Rieziq Shihab dan Aliansi Umat Muslim Kota Bogor di Balaikota, Rabu (9/6). Mereka menuntut Bima Arya bertanggung jawab atas upaya mempidanakan Habib Rizieq Shihab hingga dipenjara dan meminta dibebaskan tanpa syarat. Bima Arya sebagai Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor diketahui melaporkan Habib Riziq ke polisi.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri Jakarta Timur dalam perkara RS Ummi Bogor telah menuntut Habib Rizieq Shihab 6 tahun penjara dan menantunya Habib Muhammad Hanif Alatas 2 tahun penjara.

Sementara pada aksi yang menuntut Bima Arya bertanggung jawab atas dipenjaranya Habib Rizieq itu sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara ratusan pendemo dan petugas keamanan. Aparat gabungan TNI – Polri dan Satpol PP berusaha menahan massa agar tak masuk ke kantor Balaikota Bogor. Namun kejadian tidak berlangsung lama, kedua perwakilan mencoba menenangkan keadaan. Tak lama, petugas keamanan mengajak perwakilan pengunjuk rasa untuk berdialog. “Kami tidak akan bubar sebelum menemui Bima Arya,” kata Koordinator Aksi, Ustad Asep Abdul Khodir.

Kepala Satpol PP Kota Bogor Agustiansyah pun meminta maaf karena telah terjadi aksi saling dorong dengan pengunjuk rasa, karena pihaknya mesti menjaga Balaikota agar kondusif. Sebelum aksi di Balaikota, massa telah beraudiensi dengan wakil rakyat di Gedung DPRD. Mereka meminta agar DPRD menegur Walikota Bogor yang telah mempidanakan Habib Rizieq Shihab.

Salah seorang orator mempertanyakan mengapa Pemkot Bogor hanya fokus mengurusi RS Ummi, sedangkan masih banyak prokes di Kota Bogor yang dilanggar. “Kami datang baik-baik kesini. Kami ingin bertemu dengan Bapak Bima Arya,” ungkapnya saat orasi.

Sementara itu, dalam aksinya sejumlah massa membawa sebuah banner bertuliskan ‘Bebaskan HRS’ serta melantunkan shalawat dan doa sembari menunggu kehadiran orang nomor satu di Kota Bogor.

Namun, massa tak dapat menemui Wali Kota Bima Arya lantaran diiformasikan sedang ada kegiatan di tempat lain. Massa pun merasa geram bahkan menilai tidak dihargai.

“Kita merasa tidak dihargai karena kita ingin menyampaikan aspirasi dan beliau tidak ada. Kita di PN meminta keadilan namun dialihkan ke Balaikota. Jadi, kalau mau disalahkan, ya salahkan PN karena mengalihkan kami kesini,” ungkap salah satu koordinator aksi, Rabu (9/6).

Di lokasi yang sama, Habib Muhammad Mahdi Assegaf menyatakan bahwa massa atau umat mendatangi Balaikota untuk menegakan keadilan. Lantaran Walikota tidak bisa menemui massa, Habib Muhammad Mahdi Assegaf pun menghubunginya melalui panggilan Whatsapp. Dihadapan seluruh massa aksi, Habib Mahdi sapaan meminta kepada Bima Arya untuk memastikan pada hari Jumat (11/6) mendatang bisa menyambut para massa aksi.

“Pak Bima saya dan para tokoh, habaib, masyarakat ingin bertemu bapak, apakah hari Jumat nanti bisa hadir dan menemui kami ?,” tegasnya. 

Bima pun menyatakan bersedia untuk memenuhi keinginan massa aksi. “Saya minta maaf kepada semua karena hari ini saya tidak bisa hadir. Saya bersedia dan mempercayakan kepada Habib Mahdi untuk bertemu dan silaturahmi. Saya bersedia apabila memang yang hadir dibatasi, tetap prokes. Insyallah,” katanya.

** Asep Saepudin Sayyev | Fredy Kristianto

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version