Home Potret Desa Masih Suasana Lebaran, Petani Pandeglang Antusias Panen di Demfarm IP400

Masih Suasana Lebaran, Petani Pandeglang Antusias Panen di Demfarm IP400


Pandeglang | Jurna Inspirasi

Keceriaan suasana lebaran masih terasa. Namun petani di kelompok tani Harapan Mulya desa Sukarame kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang Banten sudah turun kesawah. Mereka memanen padi di lahan demfarm pola tanam padi dengan indeks pertanaman 400 (IP400) seluas 25 ha, Senin (17/05/2021).

Dipanen tepat di umur 90 hari setelah tanam, panen MT I ini disambut antusias petani. Ketua poktan Harapan Mulya Murtajaya menyampaikan varietas Padjajaran yang ditanam pada kegiatan IP 400 meningkat produktivitasnya dari 5 ton/ha menjadi 7 ton/ha.

“Kami petani antusias menyambut panen, karena terjadi peningkatan produksi dari lima ton per hektar menjadi tujuh ton per hektar, “ ungkapnya.

Turut hadir dalam panen tersebut perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Iping Saripin Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Sofiyah Kepala Seksi Produksi Tanaman Serealia, koordinator penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Carita Engkus Kusmana, petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Asmara D Wijaya dan penyuluh lapangan Eli Safitri dan Agus Saeful.

Engkus Kusmana menuturkan kegiatan IP400 di wilayah kecamatan Carita berjalan aman, lancar dan tujuan utamanya meningkatkan produktivitas tercapai.

“Panen terlaksana, tak terlepas dari peran, dukungan dan motivasi pemkab Pandeglang, Distan provinsi Banten dan kabupaten Pandeglang, juga Kementerian Pertanian pada kegiatan IP400 ini, “ ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S Januardi mengutarakan, demfarm IP400 di Kabupaten Pandeglang mencapai luas 50 hektar terbagi di dua Kecamatan yakni Kecamatan Carita dan Sukaresmi.
Idealnya IP400 dikembangkan di sawah irigasi teknis dengan ketersediaan air sepanjang tahun, bukan daerah endemis hama dan pada hamparan sawah yang cukup seragam. Jika dilakukan di lahan kering tadah hujan pengairan dapat diterapkan melalui penggunaan pompa dari sumber air terdekat.
“ Keberhasilan mengembangkan IP 400 ada di air, mekanisasi dan penggunaan benih umur genjah dan super genjah dengan persemaian di luar (sistem culik, dapog, tray), “ ucapnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus menggalakan pola tanam IP400 disejumlah daerah di Indonesia. Hal ini dilakukan guna menjamin ketersediaan beras nasional secara berdaulat.
“ Kan sudah jelas bahwa perintah Tuhan saja mengatakan seorang pemimpin dititipkan agar tidak ada rakyatnya yang kelaparan. Karena itu pertanian menjadi solusi, sebab pertanian tidak mengenal virus dan krisis akibat pandemi Covid-19. Dan yang penting perut 270 juta jiwa terisi dengan baik,” katanya.

Mengenai produktivitas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan SDM pertanian, inovasi teknologi dan sarana prasarana menjadi hal utama pengungkit produktivitas. Namun kata Dedi sehebat apapun inovasi teknologi jika tidak diimplementasikan tidak akan memberikan kontribusi apapun.

“Dalam implementasi inovasi teknologi ini yang paling sulit adalah rekayasa sosialnya bagaimana mengubah perilaku petani dan mindset petani agar dia itu mau, dan mampu serta merasa terpanggil untuk mengimplementasikan teknologi tersebut, “ ungkapnya.

** Eli Safitri/Regi/ PPMKP

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version