Home News Pemkot Perketat Mobilitas Warga

Pemkot Perketat Mobilitas Warga

6 Mei, 6 Titik Kota Bogor Disekat

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pemerintah pusat mengingatkan kepala daerah untuk melakukan pengetatan mobilitas warga termasuk protokol kesehatan (prokes) di daerahnya masing-masing pra dan pasca Idul Fitri, termasuk di Kota Bogor. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lonjakan kedua Covid-19

“Tadi kami mendapatkan arahan dari Panglima TNI-Kapolri, Mendagri, Jaksa Agung dan semua. Intinya ada indikasi mulai terjadi lonjakan Covid-19. Jadi kalau kita lengah, kalau pemerintah daerah lengah, kerumunan dibiarkan, arus mudik tidak diantisipasi, tempat ibadah tidak melakukan protokol kesehatan, maka ada potensi lonjakan kedua Covid-19,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, Senin (3/5).

Koordinasi dan komunikasi, kata dia, terus dilakukan guna memastikan pra dan pasca Idul Fitri pengetatan semua terus dilakukan. Pihaknya juga sudah melakukan simulasi penyekatan-penyekatan yang implementasinya dilaksanakan mulai 6 Mei nanti.

“PPKM Mikro menjadi bagian yang akan diperketat, selain pengawasan lebih ketat di tempat-tempat ibadah,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi kerumunan di mal dan pasar, Pemkot Bogor telah berkoordinasi dengan Kapolresta Bogor Kota dan Dandim 0606 Kota Bogor.

Dukungan secara penuh disampaikan Bima Arya kepada kepolisian yang sudah mengambil tindakan tegas dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan guna mengantisipasi potensi dan indikasi lonjakan kedua Corona.

“Setiap saat mal di Kota Bogor bisa ditutup, demikian juga untuk pasar bisa diatur penyekatan penutupan lalu lintas dan sebagainya untuk mencegah kerumunan,” tegas Bima.

Sementara, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro menambahkah, terkait pusat perbelanjaan ataupun pasar tradisional, jajaran Satgas Covid-19 baik tingkat kecamatan bahkan di tingkat kelurahan sudah memonitor. Sehingga jika ada penumpukan dan sebagainya akan dilakukan penutupan sementara, baik itu akses masuk maupun akses jalan menuju ke lokasi tersebut.

“Ini merupakan bagian daripada upaya untuk menekan mobilitas. Kami menghimbau agar warga Kota Bogor memanfaatkan pusat perbelanjaan terdekat dari lokasi tempat tinggal. Jadi tidak semua harus di pusat kota, karena itu resiko terpapar lebih tinggi,” katanya.

** Fredy Kristianto

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version