Cigudeg l Jurnal Inspirasi
Selain Nenek Umsih (70) dan Asra (40) asal Kampung Bunar RT 02 RW 01 yang mengalami lumpuh, warga yang menderita stroke juga dialami Ibu Marlia (50) warga Kampung Bunar RT 02 RW 03. Suami Marlia, Mulyawan menceritakan, sang istri menderita stroke selama satu tahun ini.
“Memang bantuan pemerintah berupa BLT- DD sudah didapat, tetapi ia mengaku kerepotan lantaran rumah yang tempatinya tidak ada toilet dan kamar mandi. Repot ketika mau mandi atau buang hajat , terpaksa harus berjalan kaki menuju kali Cikaniki yang berjarak 100 meter,” kata Mulyana kepada Jurnal Bogor, Selasa (27/4).
Sejumlah petugas kesehatan dari Puskesmas Bunar dan rombongan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) serta Pemerintah Desa setempat melakukan asesmen ke rumah penderita stroke.
Kepala Puskesmas Bunar Ropiyudin menjelaskan, hasil dari pemeriksaan terhadap 3 pasien dengan kasus yang sama penderita penyakit stroke akan dirujuk ke RSUD Leuwiliang. “Sudah direncanakan, bahkan kami sudah komunikasi dengan pihak RSUD, ketiga penderita stroke itu mesti dirujuk ke RSUD Leuwiliang,” ujarnya.
Namun atas nama Nenek Umsih, ada kendala dari BPJS, meski demikian akan dibantu pembuatan BPJS-nya itu. “Tadi kan kawan-kawan IPSM dan Pemerintahan Desa, nanti biar membantu pembuatan BPJS, ” kata Ropi.
Ropiyudin yang baru dua minggu menjabat di Puskesmas Bunar yang meliputi 3 wilayah kerjanya itu berharap agar tidak terjadi hal yang serupa. Dia akan membangun perencanaan untuk komunikasi bersama pemerintahan desa maupun pihak Kecamatan.
“Kaitan untuk penanganan kedepanya sesuai posisi dan tupoksi Puskesmas tentu kami akan fokus dari sisi kesehatan. Adapun dari sisi kaitan dengan ekonomi dan lainnya, itu bagiannya pihak terkait,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bunar Jajat Sudrajat mengatakan, bagi penderita stroke tersebut akan segera dibuatkan pengajuan bantuan kursi roda ke Dinsos Kabupaten Bogor.” Adapun Bu Marlia dengan ketiadaan toilet, nanti kami fasilitasi untuk dibuatkan toilet tersebut,” ucap Kades Bunar.
Terpisah, Tenaga Kesejahtraan Sosial Masyarakat (TKSK) Kecamatan Cigudeg Hambali memastikan pada Rabu (28/4) akan turun langsung dengan pihak Kecamatan Cigudeg sembari memberikan bantuan pada penderita stroke di Desa Bunar. Sebelumnya, TKSK pernah memberikan bantuan kursi roda pada penderita stroke atas nama Nenek Umsih (70). “Termasuk pemberian sembako sekitar 9 bulan lalu,” kata Hambali saat dihubungi.
Nenek Umsih yang tinggal satu rumah bersama anaknya bungsunya sejauh ini sudah 3 kali mendapatkan bantuan BLT -DD Sebesar 600.000. “Berikut anaknya mendapatkan bantuan sembako dari program BPNT,” terangnya.
Bukan hanya Nenek Umsih termasuk Ibu Marlia juga sudah mendapatkan 3 kali mendapatkan BLT-DD sebesar 600.000. Namun, kata Hambali, untuk bantuan yang lainnya belum tersentuh karena memang penderita stroke tersebut sudah mendapatkan bantuan dari BLT-DD.
Mengenai ketiadaan toilet di kediaman Marlia dirinya akan berkoordinasi dengan pihak desa dan siap untuk membantunya. “Fasilitas dudukan toiletnya sudah kami siapkan. Rencana swadaya pembuatan toilet, kami akan berkoordinasi dengan pihak desa,” imbuhnya. “Sedangkan penderita stroke yang bernama Asra, kami akan kroscek kembali dengan pihak Kecamatan Cigudeg,” pungkasnya.
** Arip Ekon