25.3 C
Bogor
Saturday, April 20, 2024

Buy now

spot_img

Perkuat Layanan Terhadap UMKM, Emditek dan Bank Kota Bogor Kerjasama Digital Scoring

Bogor | Jurnal Inspirasi

Untuk memperkuat kemampuan Bank Kota Bogor menyalurkan kredit kepada sekitar 24.000 pedagang UMKM di Bogor, Bank Perkreditan Rakyat ini resmi menggandeng PT Media Dimensi Teknologi Indonesia (Emditek) untuk menerapkan sistem analisa kredit berbasis digital Epay7. Dengan teknologi ini, Bank BPR milik Kota Bogor ini dapat meningkatkan kapasitas dan kecepatan proses analisa kredit menjadi setidaknya 30% lebih tinggi.

Bertempat di kantor Pusat Perumda Bank Kota Bogor, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Sistem Software dan Aplikasi Penilaian Kredit antara Emditek dan Perumda Bank Kota Bogor. Dengan demikian, Bank BPR milik Kota Bogor ini resmi menggunakan fasilitas penilaian (scoring) digital Epay7 terhadap para calon debiturnya. 

“Epay7 merupakan aplikasi dan sistem perangkat lunak milik Emditek yang dikembangkan sedemikian rupa untuk mendukung kegiatan perbankan, khususnya BPR menggunakan standar tujuh parameter untuk menilai kelayakan calon debitur,” ungkap Yudi Kusman CEO Emditek dalam keterangan pers yang disampaikan Bank Kota Bogor, Senin (5/4). 

Yudi juga mengungkapkan bahwa seluruh proses analisa tersebut berbasis digital sehingga mempermudah dan pada akhirnya akan mempercepat dan meningkatkan kemampuan Bank Bogor menyalurkan kredit. 

“Dengan menggunakan sistem ini, maka Bank Kota Bogor akan mampu melakukan proses analisa kredit lebih cepat dan lebih akurat. Ini artinya Bank Kota Bogor akan mampu meningkatkan kapasitas pemberian kredit hingga setidaknya 30% lebih tinggi dari sebelumnya, serta sekaligus meningkatkan kualitas debitur,” terang Tri Rachman Batara, COO Emditek yang ditemui pada kesempatan terpisah.

Dalam acara penandatanganan kerjasama tersebut, H. Ibrahim, SE, Direktur Utama Perumda Bank Kota Bogor menyatakan bahwa dengan dukungan aplikasi tersebut, pihaknya menjadi sangat berbesar hati dan semakin optimis dalam melayani masyarakat di Kota Bogor dan khususnya pada pedagang UMKM di pasar-pasar. 

“Potensi pasar di Kota Bogor cukup besar. Untuk menjalankan fungsi utama kami sebagai banknya pengusaha Menengah, Kecil dan Mikro khususnya di pasar-pasar tradisional, sudah waktunya ada terobosan berupa sistem digital sehingga kami mampu bersaing dengan perusahaan fintech yang menjamur dan terutama para rentenir,” jelas Ibrahim kepada wartawan.

Kota Bogor merupakan kota padat penduduk (sekitar 7.500 / Km2) sehingga pendapatan dari sektor perdagangan dan pendukung pariwisata cukup besar. Diperkirakan ada sekitar 24.000 pedagang/pengusaha UMKM di Kota Bogor. 

Sebagian besar dari UMKM ini belum tersentuh oleh Bank atau disebut juga unbankable, baik karena ada di sektor informal, atau karena tata cara perdagangannya yang tidak tercover oleh

sistem perbankan. Banyak dari mereka yang jadi tergantung kepada pinjaman tanpa agunan dan rentenir dengan bunga super tinggi untuk mendapatkan modal.

“Pada akhirnya, kami akan mampu meningkatkan nilai penyaluran kredit kepada pengusaha UMKM, sehingga mereka akan mendapatkan sumber dana yang lebih murah, dengan demikian program inklusi keuangan di Kota Bogor khususnya akan berjalan efektif. Sementara itu, kinerja Bank Kota Bogor juga akan meningkat,” terang Ibrahim lagi.

Dalam acara sosialisasi dan pelatihan sistem Epay7, para peserta yang terdiri dari manajer hingga officer di bagian kredit dikenalkan sekaligus dilatih menggunakan aplikasi berbasis web dan smart phone tersebut. Diharapkan setelah selesai pelatihan maka mereka akan siap menggunakan sistem yang akan diimplementasi di sistem data Bank Perkreditan Rakyat milik Kota Bogor tersebut.

**Prast/rls

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles