Home Potret Desa 14 Tahun Anaknya Derita Saraf Otak, Warga Sipayung Sempat Gadaikan Rumah

14 Tahun Anaknya Derita Saraf Otak, Warga Sipayung Sempat Gadaikan Rumah

Sukajaya l Jurnal Inspirasi

Setelah  Muhamad Oji (6) warga Kampung Babakan Sipayung RT 02 RW 08, Desa Sipayung, Kecamatan Sukajaya yang menderita gizi buruk, ada lagi anak bernama Siva yang berusia 14 tahun, warga Kampung Kompa 2 RT 02 RW 02, Desa Sipayung yang mengidap penyakit saraf otak sejak lahir.

Saat ditemui di rumahnya, Anih (44) ibu kandung Siva mengatakan, sempat menggadaikan rumahnya untuk tambahan biaya pengobatan anaknya. Waktu itu rumahnya digadaikan sebesar 2 juta untuk pengobatan ke RSUD Cibinong. Lalu ada bantuan yang diterima dari Puskesmas selama 6 tahun berupa pemberian makanan seperti biskuit. ” Hanya biskuit, setelah itu tak ada lagi,” akunya.

Diakuinya kondisi ekonomi yang sulit untuk bisa berobat maksimal karena sang suami hanya pedagang baso keliling yang berpenghasilan tak menentu. “Mudah mudahan adanya bantuan pemerintah untuk meringankan kebutuhan Siva seperti Sun atau madu.

Anih sendiri mengetahui anaknya menderita saraf otak sejak lahir setelah dibawa ke RSUD Leuwiliang kemudian pihak rumah sakit menyatakan bahwa Siva menderita penyakit tersebut. “Siva menderita sakit dari sejak lahir hingga sekarang,” kata Anih kepada wartawan, Senin (5/4).

Penderita ini tubuhnya terlihat kaku. Siva, anak kedua dari dua bersaudara  setiap harinya tak lepas dari gendongan sang ibu.”Setiap hari harus digendong terus kalau didiemin ya nangis,” jelas Anih.

Bahkan dengan kondisi itu, ketika waktu sudah menjelang malam Siva tak bisa tidur. “Dari malam hingga pagi, Siva hanya bisa tidur paling lama 3 jam,” kata dia.

Anih menyebutkan, anak tercintanya sudah dibawa ke rumah sakit akan tetapi  hingga sekarang tak kunjung sembuh. ” Tidak ada perubahan meski Siva sudah ditangani di rumah sakit,” tandasnya.

“Dengan segala keterbatasan ekonomi, kami hanya bisa pasrah semoga ada keajaiban Allah SWT bisa menyembuhkan anak kami,” harapnya.

Selama usia Siva yang kini sudah 14 tahun ini, Siva tak bisa ditinggal dan harus digendong ibunya. “Paling ditinggal hanya waktu sholat saja,” lirih Anih dengan nada sedih.

Menanggapi warganya sudah 14 tahun menderita saraf otak, Kepala Desa Sipayung Iyus, mengaku permasalahan ini sudah diketahui sebelumnya dan akan dilakukan penanganan untuk dibawa ke RSUD Leuwiliang. “Dalam waktu dekat ini kami akan tangani untuk dibawa ke RSUD, seandainya  tidak bersedia ditangani untuk dibawa ke RSUD, maka pihak keluaga Siva harus bikin penolakan secara tertulis,” kata dia.

“Dalam hal ini kami baru menjabat satu tahun tetapi kami seolah-olah hanya kena getahnya. Muhamd Oji yang mengalami gizi buruk, begitu juga Siva yang menderita dari bawaan lahir, itu kejadiannya sudah lama. Sebelum kami menjabat kades masalah itu sudah lama ada, dan kami anggap kami hanya kena getahnya,” tandasnya.

Menurutnya, pihak desa membantu dengan sudah memprioritaskan orang tua Siva, Anih untuk dimasukan BLT- DD tahun 2021.

Terpisah, Kepala Puskesmas Sukajaya Darwin Navis menyatakan, bahwa pihaknya sudah  berupaya dalam penanganan Muhamad Oji penderita gizi buruk serta Siva yang divonis mengidap penyakit saraf otak. “Meski kami baru menjabat Kepala Puskesmas, tetapi masalah ini bersama bidan desa maupun dengan pihak lainnya sudah kami tangani sesuai SOP,” tuturnya.

Adapun untuk penanganan Siva permasalahannya di ekonomi, kata dia, itu ranahnya Pemerintah Desa, Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan.

** Arip Ekon

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version