Home News Achmad Fathoni Dukung Camat Jonggol Hentikan Kegiatan Kavling Az-Zahra Hill

Achmad Fathoni Dukung Camat Jonggol Hentikan Kegiatan Kavling Az-Zahra Hill

Jonggol | Jurnal Inspirasi

Adanya oknum pengusaha yang juga menjabat sebagai kepala desa, namun tidak mengindahkan aturan yang ada dalam membuat usaha, membuat anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni gerah. Polisi asal Fraksi PKS ini mendukung penuh jika ada seorang pemimpin seperti Camat berani untuk mengambil tindakan bahkan ingin memberhentikan kegiatan yang melalaikan aturan.

“Saya sangat mendukung sikap tegas pejabat berwenang dalam menegakkan aturan harus tegas dan tidak pandang bulu,” jelas Achmad Fathoni kepada Jurnal Bogor melalui WhatApps, Sabtu (27/03).

Secara garis besar kata dia, semua usaha dan semua pihak yang melakukan kegiatan mesti mengikuti aturan yang berlaku termasuk terkait perizinan dan jangan melakukan tindakan yang merugikan konsumen, dan membahayakan pihak lain.

“Jadi kalau Az-Zahra Hill belum beres perizinannya, dan apalagi di lapangan terbukti merugikan kepentingan umum seperti kondisi jalan yang berlumpur dari kegiatan tersebut, maka saya sangat setuju adanya tindakan tegas penghentian kegiatan,” pungkasnya.

Terpisah, Camat Jonggol Andri Rahman mengatakan, dirinya akan melayangkan surat teguran pertama agar pihak perusahaan menghentikan kegiatan apapun sebelum mengantongi izin kegiatannya. “Besok Senin surat pemberhentian turun dan akan kami tembuskan kepada Satpol PP Kabupaten,” katanya.

Terpisah, Kabid Operasional DPMPTSP Adi Nugraha  mengatakan, PT. Az-Zahra Mulia Karya tidak terdaftar dan tidak pernah mendaftarkan izin usahanya. “Ini kan kalo liat spanduk Az-Zahra Hill agro wisata villa dan resort jadi harus mengantongi IMB, karena pasti ada bangunan diatas tanah tersebut, namun disini nama PT. Az-Zahra Mulia Karya tidak terdaftar, dalam arti tidak pernah mengurus izin jadi usaha tersebut bodong,” kata Adi.

Dia berharap agar konsumen mengkroscek terlebih dahulu keabsahan usaha tersebut sebelum melakukan investasi jangan tergiur harga murah tapi endingnya bermasalah. “Kasus Kampung Kurma kita jadikan acuan, jangan sampai ada korban-korban selanjutnya,” kata Adi mengakhiri.

** Nay Nur’ain

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version