Bogor | Jurnal Inspirasi
Sebanyak 5.000 pelaku pariwisata di Kota Bogor masih menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) pun menargetkan pada April mendatang vaksinasi dapat dilakukan.
“Jadi total yang terdata sementara ada 7.500 orang. Yang sudah divaksin tahap pertama 2.500 yang sudah. Sedangkan sisanya belum,” ujar Kepala Disparbud, Atep Budiman kepada wartawan, Minggu (21/3).
Menurut dia, sebanyak 5.000 pelaku wisata itu berasal dari hotel, restoran, seniman, pelaku ekonomi kreatif, destinasi wisata, museum dan lain sebagainya.
“Kami sudah sampaikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait adanya 5 ribu pelaku wisata yang belum divaksin. Tapi sampai sekarang kami masih inventarisir, total keseluruhan,” kata Atep.
Ia menjelaskan, di Kota Bogor terdapat 1.600 restoran, 160 hotel dan belasan destinasi wisata. Atas dasar itu, pelaku wisata menjadi salah satu prioritas untuk menerima vaksin, agar dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan untuk berkunjung ke ‘Kota Hujan’. Sehingga dapat membangkitkan sektor perekonomian, yang sempat terpuruk saat pandemi berlangsung.
“Untuk mempercepat vaksinasi massal, kami sudah komunikasi dengan mal dan hotel untuk menyediakam tempat. Tapi kendalanya untuk hotel waktunya terbatas, tidak seperti di Puri Begawan atau GOR,” jelasnya.
Sementara itu, pegawai ritel di pusat perbelanjaan pun mulai mendapatkan vaksinasi. Namun, dari 16.403 pegawai ritel yang terdata di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), baru 750 yang divaksin, mulai dari pengelola mal, karyawan tenan dan lainnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, gelombang pertama vaksinasi untuk pegawai mal dan ritel menyasar 1.500 orang, dengan rincian 750 sasaran vaksin per harinya.
Langkah itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo, yang menginginkan percepatan vaksinasi. Sehingga, vaksinasi tidak cukup hanya di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) saja.
“Fasyankes saja tidak akan cukup, 750 pegawai ritel se-Kota Bogor. Total, 1.500 pegawai divaksin selama dua hari,” ujar Bima.
Kata dia, sudah enam mal yang terdaftar sebagai sasaran vaksin hari pertama di mal Boxies
Selain vaksinasi di mal Boxies, Pemkot Bogor akan melaksanakan program vaksinasi di mal lain. Sehingga targetnya bukan saja akselerasi vaksin, tetapi strategi membangkitkan ekonomi.
“Kita berharap mal kembali bergairah, kembali ramai dikunjungi dengan protokol kesehatan,” katanya.
Menurutnya, pandemi sangat terasa dalam penurunan kunjungan dan geliat warga berbelanja. Hal itu terjadi di semua mal.
“Ada penurunan, saya kira dimana-mana ada penurunan sekitar 20 persen. Maka kita berharap bisa vaksinasi di mal bisa mendongkrak ekonomi, selain kejar target vaksinasi,” ungkapnya.
Bima menilai bahwa proses vaksinasi di mal Boxies, ia merasa bisa meningkatkan kapasitas di mal tidak hanya 750 orang, tapi 1.500 sasaran vaksin per hari.
Dengan demikian, jika pelaksanaan vaksin di berbagai tempat, mulai dari gedung Puri Begawan, IIC Mall Botani Square, Fasyankes, hingga drive thru di GOR Pajajaran, ia mengklaim target 109.000 warga yang divaksin bakal tercapai.
“Bila berjalan lancar, target pertama 109.000 akan terpenuhi pada Juni,” imbuhnya.
** Fredy Kristianto