Cibinong l Jurnal Inspirasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor menggelar acara Forum Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2022 melalui offline dan via Zoom Meeting live streaming Youtube. Bertempat di aula BPBD acara dibuka dengan opening remarks dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor Ir. Yani Hassan.
Pertemuan menghadirkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor SES, Prodi Kebencanaan Universitas Pertahanan, Bappeda Litbang Kabupaten Bogor, Camat Jasinga Kabupaten Bogor, Staf Energy Geothermal Salak Ltd, dan Ketua Pandawa ICT.
Untuk peserta webinar lainnya dari dinas instansi, serta kecamatan, penggiat bencanna dan dunia usaha melalui zoom meeting , dengan tema percepatan pemulihan ekonomi daerah terkait, penanggulangan bencanna dengan moderator Ir. Budi Pranowo, Sekretaris BPBD Babupaten Bogor. “Maksud dan tujuan diadakannya forum ini adalah untuk mengimplementasikan program Pancakarsa yang ingin dicapai oleh Bupati Bogor,” kata Budi Pranowo dalam rilisnya yang diterima Jurnal Bogor, baru baru ini.
Kegiatan tersebut, kata dia untuk penajaman indikator kinerja yang tepat dalam mendukung pelaksanaan dan fungsi prangkat daerah. Program Pancakarsa yang terkait dengan BPBD Kabupaten Bogor yaitu “Karsa Bogor membangun guna mewujudkan pembangunan daerah yang merata, berkeadilan dan berkelanjutan tujuannya untuk mengurangi resiko bencana khususnya di Kabupaten Bogor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Yani Hassan menjelaskan bahwa wilayah Kabupaten bogor memiliki tipe morfologi, bervariasi sehingga banyaknya wilayah yang berada di zona rawan bencana seperti tanah longsor, banjir, angin kencang, kekeringan, pergeseran tanah, gempa bumi, kebakaran dan lain-lain .
Ia menyebutkan, visi, misi tujuan dan sasaran BPBD dalam RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2018-2023 adalah visi terwujudnya Kabupaten Bogor termaju, nyaman dan berkeadaban. “Mewujudkan pembangunan daerah yang merata, berkeadilan dan berkelanjutan tentu bisa mengurangi resiko bencana alam,” sebutnya.
Terdapat tiga sasaran dalam pelaksanaan, yaitu peningkatan mitigasi dengan peningkatan pelayanan tangkap darurat bencana dan peningkatan pelayanan pascabencana melalui kegiatan. Menurutnya, rehabilitasi rekontruksi indeks resiko bencana tertinggi tahun 2020 adalah banjir bandang dan longsor. “Targetnya 148 poin dan realisasi 133,75 poin,” ujarnya.
indikator kinerja BPBD tahun 2022 adalah indek resiko bencana daerah yaitu persentasi mitigasi yang di laksanakan, persentase, jumlah korban yang selamat, dan presentase masyarakat yang mendapatkan layanan, rehabilitasi dan rekontruksi.
Pada tahun 2020 di wilyaah kabupaten bogor mengalami kejadian bencana dengan total bencanna 1337 kejadianya dengan rincian tanah longsor, 428, banjir 175, kebakaran 41, angin kencang 375, kekeringan , pergeseran tanah 51, gempa bumi 18, dan lain lain 151.
Sebelum melaksakan forum perangkat BPBD Kabupaten Bogor telah melaksanakan pra forum perangkat daerah, pada 5 Maret 2021 yang menghadirkan dari berbagai wilayah di 13 kecamatan yang mengajukan usulan diantaranya Kecamatan Rancabungur, Bojonggede, Nanggung, Jasinga, Pamijahan, Cisarua, Ciampea, Cigombong, Sukajaya, Kelapanunggal, Sukamakmur, Tenjolaya dan Kecamatan Jonggol.
“Dengan usulan, pembentukan destana, penguatan destana serta relokasi untuk menindak lanjuti Musrenbang Kecamatan agar usulan dapat diakomodir di forum perangkat daerah Kabupaten Bogor,” pungkasnya.
** Arip Ekon