Jakarta | Jurnal Inspirasi
Bursa calon presiden potensial 2024 dirilis Lembaga Indikator Politik. Dalam hasil survei terbarunya, Indikator merangkum pendapat anak muda dengan responden usia 17-22 tahun. Hasilnya, Gubernur DKI Anies Baswedan banyak dipilih, diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Di antara nama-nama yang ada, pilihan lebih banyak pada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Prabowo Subianto. Nama-nama lain lebih sedikit dipilih,” kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam Rilis Survei Bertajuk ‘Suara Anak Muda Tentang Isu-isu Sosial Politik Bangsa’, Minggu (21/3).
Urutannya, Anies Baswedan (15,2%), Ganjar Pranowo (13,7 %), Ridwan Kamil (10,2 %), lalu di posisi empat ada Sandiaga Uno (9,8 %) dan kelima Prabowo (9,5 %).
Dijelaskan Burhan, suara Anies banyak datang dari para pemilih Prabowo-Sandi pada 2019. Sedangkan, jika dilihat dari sisi etnis dan usia pemilih, Anies mendapat rata-rata 12 persen suara suku Jawa.
“Dia (Anies) mendapatkan dukungan di antara mereka yang mencoblos Prabowo-Sandi di 2019 kemarin. Anies cukup lumayan dapat 12,2 persen dari kalangan anak muda Jawa,” papar Burhan.
Sisanya, di bawah lima besar capres, ada Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri BUMN Erick Thohir, Mendagri Tito Karnavian, Ketua DPR Puan Maharani, hingga eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Sedangkan dalam pilihan Partai Gerindra (16,0 %) memuncaki survei Indikator, disusul PDIP (14,2 %), Golkar (5,7 %), PKS (5,7%), Demokrat (5,3 %), NasDem (2,8 %). Selanjutnya disusul PKB, PAN, PPP.
“Saat ini, lebih banyak anak muda yang belum memilih partai politik jika pemilu diadakan sekarang. Di antara partai-partai yang ada, pilihan lebih banyak pada Gerindra dan PDIP, kemudian Golkar, PKS, dan Demokrat. Partai lain lebih sedikit dipilih oleh anak muda,” ujar Burhan.
Survei dilakukan 4-10 Maret 2021. Survei dilakukan kepada sebanyak 206.983 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh nusantara pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 2 tahun terakhir. Secara rata-rata, sekitar 70% di antaranya memiliki nomor telepon. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon sebanyak 11.008 data.
Total yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.200 responden berusia 17- 21 tahun. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Sementara terhadap kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo, rata-rata, mayoritas anak muda tidak puas. Dalam angka, 65,4 persen anak muda dalam survei yang melibatkan 1.200 responden berusia 17-22 tahun ini puas dengan kinerja Jokowi.
Sementara yang tidak puas ada 30,6 persen. Sisanya tidak menjawab. Namun, berdasarkan wilayah, hanya anak muda di DKI Jakarta yang ketidakpuasannya lebih tinggi dari tingkat kepuasan.
“Sebanyak 61,7% anak muda DKI kurang puas+tidak puas sama sekali dengan kinerja Jokowi,” ujar pimpinan Lembaga Indikator, Burhanudin Muhtadi, dalam rilisnya, Minggu (21/3).
Ketidakpuasan ini disusul anak muda Jabar sebanyak 43,7%, Sulawesi 41,3%, Kalimantan 35,1%, Sumatera 30,5%, Jatim 26,3%, Banten 17,8% dan Jateng 9,6%. Sementara mayoritas anak muda di Jateng mengaku puas dengan kinerja Jokowi, yakni sekitar 86,2%.
Indikator Politik Indonesia menggunakan metode random sampling dengan sampel sebanyak 1.200 responden rentang usia 17-21 tahun yang dipilih secara acak. Margin of error survei kurang lebih sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
** ass