Home News Dikudeta, Ketua KNPI Jadi Sasaran Adu Domba

Dikudeta, Ketua KNPI Jadi Sasaran Adu Domba

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) digoyang perpecahan pasca pelaporan terhadap Permadi Arya (Abu Janda) atas kasus isu rasial. Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat KNPI, Gandung Rafiul N. Huda menegaskan, bahwa Haris Pertama merupakan Ketua Umum DPP KNPI yang sah sesuai Kongres KNPI XV di Bogor, 18 hingga 22 Desember 2020.

Penegasan itu menyikapi adanya Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menggelar rapat pleno di Hotel Rizt Carlton, Jakarta, Sabtu (6/3). Rapat pleno tersebut dipimpin Wakil Ketua Umum Ahmad A. Bahri dengan agenda mencopot Haris Pertama dari jabatan ketua umum.

Gandung pun mengingatkan salah satu musuh pemuda Indonesia saat ini adalah oknum pemuda yang suka mengintervensi organisasi untuk tujuan memecah belah dengan mengadu domba sesama anak bangsa. “Mental buruk tersebut pernah menjadi cara-cara khas penjajah melemahkan soliditas kaum muda,” ujar Gandung, Senin (8/3).

Menurutnya, DPP KNPI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Haris Pertama menjadi sasaran politik adu domba dari antek neo imperialisme tersebut yang antara lain dengan mendukung adanya rapat pleno abal-abal di Hotel Ritz Carlton pada Sabtu, 6 Maret 2021, yang dirilis media sebagai ajang “kudeta” Ketua Umum DPP KNPI yang sah dan legitimate.

Oleh karena itu, sebagai alumni GMNI, yang tegak lurus pada ajaran Bung Karno, dia menyatakan sikapnya mengutuk pelanggaran organisasi yang dilakukan oknum-oknum pengurus DPP KNPI di acara “Pleno Ritz Carlton” dan menyatakan pertemuan tersebut sebagai bentuk skenario jahat memecah belah pemuda Indonesia. “Menegaskan bahwa Haris Pertama adalah Ketua Umum DPP KNPI yang didukung barisan pemuda yang solid dan tegak lurus pada idealisme gerakan,” ujarnya.

Dia juga menyatakan ‘perang’ terhadap semua pihak yang terlibat pada agenda pemecah belah pemuda yang berupaya mendelegitimasi DPP KNPI melalui rencana “kongres bersama”.

**

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version