Home Potret Desa Jalan Curugbitung Rusak, Infrastruktur di Kabupaten Bogor Dinilai Masih Buruk

Jalan Curugbitung Rusak, Infrastruktur di Kabupaten Bogor Dinilai Masih Buruk

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Ruas Jalan Curugbitung Nirmala yang berbatasan dengan Sukabumi, tepatnya di Kampung  Situhiang  hingga Kampung Cibeureum, Desa Curugbitung serta Jalan Lingkar Curugbitung Cihiris, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung rusak berat. Padahal jalan itu disebut-sebut sudah masuk list pengerjaan pada 2020 lalu, namun hingga kini jalan tersebut tak kunjung diperbaiki.

Kepala Desa Curugbitung Engkos Kosasih mengakui perbaikan jalan di wilayahnya, yakni dari Kampung Situhiang hingga Kampung Cibeureum sepanjang 2 kilometer kabarnya telah beredar luas di masyarakat.

“Informasinya akan dilakukan perbaikan, namun sampai sekarang tak juga diperbaiki. Waktu itu, selebaran informasi dari Pemkab Bogor  yang telah diketahui publik untuk perbaikan jalan tersebut, akan tetapi sampai saat ini jalan itu tak kunjung dibangun. Malah jalan itu terkesan dibiarkan rusak,” kata Kepala Desa Curugbitung Engkos Kosasih kepada Jurnal Bogor, baru-baru ini.

Sejauh ini, kata Engkos, sudah memasuki  tahun 2021 lagi, namun rencana untuk perbaikan jalan itu malah makin tidak jelas. “2021 juga tidak adanya kejelasan kapan jalan tersebut akan diperbaiki,” paparnya.

Menurutnya,  Dinas PUPR harus memberikan kejelasan kemasyarakat. “Kalau memang ada pengalihan, ya dialihkan kemana,” tanya dia. “Anggaran yang sudah ada kemana? Masa harus jadi SILPA,” bebernya.

Bukan rahasia umum, kata dia, warga sudah mengetahui bahwa akan adanya perbaikan jalan  tersebut pada  2020 lalu. “Karena data list untuk perbaikan sebelumnya sudah ada karena itu bukan jalan desa dan status milik jalan Kabupaten maka itu setiap tahunnya kami usulkan.  Hasil musrenbang 2019, seharusnya  tahun 2020 jalan itu  sudah harus dibangun, kenapa ini tidak?,”  ungkapnya.

Senada dengan Kepala Desa Cisarua H Ipid Idris pihaknya mempertanyakan kejelasan termasuk Jalan Lingkar Curugbitung Cihiris, Desa Cisarua yang telah disampaikan pada program safari kegiatan pembangunan jalan dan pembangunan gedung SDN Sidamulya di wilayah Desa Cisarua.

“Nyatanya jalan yang sudah lama dinantikan warga  kondisinya sangat memprihatinkan,” kata Ipid Idris.

“Rencana pengerjaan pemeliharaan Jalan Curugbitung Lingkar Cihiris setahu kami 2020 lalu listnya sudah ada, tetapi saat ini malah hilang dan tidak ada kejelasan. Diperparah 2021 sekarang ini data list itu malah hilang,” keluhnya.

Menurutnya, jalan  tersebur sudah mengalami kerusakan sekitar 6 tahun lalu. Idealnya kata dia,  dilakukan dipeningkatan karena dampak bencana alam di beberapa titik jalanan seperti terjadi amblas. ” Seharusnya dilakukan peningkatan karena adanya jalanan yang amblas  terdampak bencana alam pada Januari lalu,” cetusnya.

Kedua wilayah desa, akses utama yang menjadi kebutahan dasar masyarakat untuk mobilisasi. “Oleh karena itu kami  minta kepastian soal kapan realisasinya jalan tersebut,” sambung ketua KNPI Kecamatan Nanggung Nurholid.

Kepala UPT jalan dan jembatan kelas VI Wilayah Cigudeg Punti Minesa mengaku, pihaknya akan mengecek data pada ruas jalan Curugbitung Nirmala batas  Banten berikut jalan lingkar Cihiris Cisarua yang disebut sebut masyarakat yang katanya telah masuk data List pembangunan pada 2020 lalu. “Sebelum diinformasikan lebih lanjut, hari Senin (15/2) saya cek dulu ke Dinas PUPR,” tandasnya.

Sementara buruknya insfrastruktur di kabupaten Bogor memicu persoalan, baik ekonomi maupun sosial, seperti ruas jalan Hambaro Kalongliud, Kecamatan Nanggung yang diambil alih  dan telah masuk wilayah UPT Jalan dan Jembatan Kelas A Wilyah V Leuwiliang pada tahun 2018.

Sekretaris Desa Kalongliud Isa Prihatna mengemukakan, sepanjang 2,7 kilometer hampir seluruhnya kondisi jalan  Hambaro – Kalongliud rusak berat. “Setahu kami jalan itu, 2016 pernah dilakukan perawatan, namun setelah itu tak ada perbaikan lagi,” sebut Isa.

Warga berharap jalan Hambaro-Kalongliud  pengerjaannya harus dilakukan betonisasi. Sebabnya ada beberapa titik terdapat tanah labil dan mengalami amblas tepatnya di kampung Liud Wetan RT 01 RW 03, dan Kampungliud tengah RW 03 RW 03.

Sementara, kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah V Leuwiliang, Eko Sulistianto yang baru beberapa hari menjabat mengatakan, pihaknya akan turun langsung untuk melihat di beberapa ruas jalan yang telah mengalami kerusakan di wilayah kerjanya. ” Saya juga ada rencana penjajakan ruas ruas  jalan, mau lihat seperti apa kondisinya,” pungkasnya.

** Arip Ekon

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version